Pjs Kepala Ombudsman Sumut James Marihot menuturkan pihaknya sudah memanggil guru inisial SW untuk dimintai keterangan terkait tewasnya siswa SMP N 1 STM Hilir Deli Serdang, Sumut, Rindu Syahputra Sinaga (14).
Rindu disebut-sebut tewas usai dihukum SW squat jump 100 kali. Salah satu informasi yang dibeberkan SW adalah soal awal mula hukuman diberikan.
“(Human diberikan karena) ada hal yang belum tidak dilakukan murid yaitu pascapengumpulan tugas si peserta didik ini enggak bisa menghafal apa yang ditulisnya. Jadi ada 6 orang lah yang case nya sama dengan anak ini,” kata James, Rabu (2/10).
“Nah, munculnya squat jump itu bukan dimulai dari guru ini, tapi salah satu murid yang meminta bisa enggak kalau hukumannya itu squat jump,” sambungnya.
Lewat tawaran salah satu murid itu, guru SW pun menghukum 6 siswanya.
“Jadi diiyakan guru ini. Jadi anak ini nanya, berapa kali kita lakukan squat jump-nya? (dijawab guru SW) 100 kali. Itulah yang dilakukan murid-murid itu,” sambungnya.
Selain itu, kata James, hukuman squat jump ini bukan pertama kali dilakukan oleh SW.
“Kami tanya ke dia (SW) juga apakah ini baru pertama kali penghukuman siswa begini? Enggak. Ini bukan pertama kali yang dia lakukan,” kata dia.
“Sebelum-sebelumnya juga dia pernah lakukan kan cuma enggak tahu pas keadaan seperti ini malah hal-hal yang di luar dugaan terjadi pada siswa ini,” sambungnya.
Untuk itu, kata James, SW pun syok mengetahui muridnya itu meninggal.
“Dia pun (guru) termasuk syok dan dia juga kan sampai sekarang dia merasa diteror,” kata James.
“Ibarat kata ada WhatsApp masuk sama dia, (dibilang) kau pembunuh, kau harus bertanggung jawab dan sebagainya gitu kan. Satu sisi dia terbeban mental lah” sambung dia.
Rindu tewas pada Kamis (26/9). Seminggu sebelumnya, Kamis (19/9), Rindu dihukum guru agamanya karena tak menghafal nama-nama nabi di Alkitab dengan squat jump 100 kali.
Esok harinya, Rindu mulai sakit dan kondisinya memprihatinkan. Ia sudah dibawa berobat ke klinik hingga akhirnya meninggal di RS Sembiring, Deli Serdang.