La Nyalla Mattalitti kembali mengajukan diri sebagai Ketua DPD RI periode 2024-2029. Ia maju bersama paket pimpinan Nono Sampono, Elviana, dan Andi Muhammad Ihsan.
"Hari ini adalah momen penting dan hari bersejarah bagi perjalanan hidup kita karena hari ini sudah diambil sumpah sesuai keyakinan dan agama masing-masing," kata La Nyalla di Gedung DPD RI, Selasa (1/10).
"Sumpah yang bukan main-main. Karena bagi saya sumpah di atas Al-quran adalah tanggung jawab kepada Allah SWT, Salah satu poin pentingnya adalah mengedepankan kepentingan bangsa dan negara dibanding kepentingan pribadi maupun golongan."
La Nyalla merasa selama memimpin sudah menunaikan sumpahnya.
"Itulah yang saya lakukan selama 5 tahun menjadi Ketua DPD RI. Menjadikan lembaga ini rumah terbuka bagi semua elemen masyarakat. Itulah cara saya untuk menunaikan sumpah saya," kata dia.
Waktu berjalan, pimpinan sidang sementara Larasati Moriska mengingatkan waktu La Nyalla berpidato sudah habis.
"Waktu sudah habis," ujar Larasati.
Di sisi lain, La Nyalla tetap melanjutkan pidatonya. Ia berbicara integritas.
"Marwah lembaga ini harus kita jaga, integritas kita sebagai pejabat negara harus kita jaga. Karena kita yang diberikan amanah oleh warga di daerah. Kita harus mendorong kebijakan pemerintah mengutamakan kepentingan daerah," tutur dia.
Tak lama giliran pimpinan sidang lainnya Ismeth Abdullah mengingatkan waktu La Nyalla habis.
"Waktunya udah habis," kata Ismeth.
La Nyalla melanjutkan pidatonya. Tampak kemudian anggota DPD 'menyoraki' La Nyalla.
Larasati pun mengingatkan anggota DPD untuk tenang.
"Mohon tenang," tutur Larasati.
Namun La Nyalla belum berhenti. Sehingga sorakan muncul lagi.
La Nyalla masih lanjut pidato sekitar 2 menit. Baru kemudian ditutup.
"Akhir kata saya memohon doa restu kepada saudara senator sama saya. Saya yakin takdir Allah adalah takdir yang baik buat saya. Kita tak tahu hari esok," kata sang calon petahana.
"Jika Allah menakdirkan saya menjadi Ketua DPD, semoga Allah menggerakkan hati adinda senator untuk memilih saya. Karena Allah Maha membolak-balikan hati manusia," tutupnya.
La Nyalla berebut kursi pimpinan dengan Sultan Najamuddin. Yang didampingi GKR Hemas, Yorrys Raweyai, dan T...