14 Hari Tanpa Gula, Begini Efek Positifnya untuk Kesehatan

6 hours ago 9

Jakarta -

Mengurangi konsumsi gula, khususnya gula tambahan yang banyak terdapat pada makanan dan minuman olahan, kembali menjadi sorotan. Begini efeknya jika kamu berhenti konsumsi gula.

Dilansir dari Ladbible (15/08/2025), seorang dokter membagikan penjelasan tentang perubahan yang dapat terjadi pada tubuh jika seseorang berhenti mengonsumsi gula selama 2 minggu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tren diet tanpa gula kerap muncul di media sosial, tapi penjelasan medis ini memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai dampaknya.

Dieting or good health concept. Young woman rejecting Junk food or unhealthy food such as donut or dessert and choosing healthy food such as fresh fruit or vegetable.Dieting or good health concept. Young woman rejecting Junk food or unhealthy food such as donut or dessert and choosing healthy food such as fresh fruit or vegetable. Foto: iStock

Dr. Eric Berg, melalui akun TikTok-nya, menjelaskan pada awalnya tubuh akan merespons dengan rasa ingin makan gula yang kuat. Hal ini terjadi karena otak terbiasa mendapatkan lonjakan dopamin dari rasa manis. Beberapa orang mungkin juga akan mengalami gejala seperti mudah marah, lelah, sakit kepala, atau mual.

Menurut Dr. Berg, gejala ini muncul karena tubuh sedang beradaptasi dan melakukan proses detoksifikasi, sehingga gejala tersebut akan mereda seiring waktu. Ia menyarankan agar pengurangan gula dilakukan secara bertahap untuk mengurangi ketidaknyamanan pada fase awal saat diet gula.

Begitu tubuh mulai terbiasa tanpa asupan gula tambahan, perubahan positif mulai terasa. Sumber energi tubuh akan beralih dari gula ke cadangan lemak, sehingga seseorang dapat bertahan lebih lama tanpa makan sekaligus merasakan peningkatan energi. Bagi sebagian orang yang sebelumnya mengalami depresi atau kecemasan, kondisi suasana hati bisa menjadi lebih stabil dan positif.

"Anda akan memiliki lebih banyak energi karena tubuh mulai memanfaatkan cadangan lemak sebagai sumber energi," ujarnya.

Glass with red stripes straw filled with sugar cubes on blue background. Junk food, unhealthy diet, sugar on refreshing drinks, nutrition concept.Glass with red stripes straw filled with sugar cubes on blue background. Junk food, unhealthy diet, sugar on refreshing drinks, nutrition concept. Foto: Getty Images/iStockphoto/SB Arts Media

Selain itu, Dr. Berg menyebutkan fokus dan konsentrasi dapat meningkat setelah melewati fase awal adaptasi. Secara fisik, peradangan dan rasa nyeri di tubuh cenderung berkurang, sementara kesehatan kulit membaik dan tampil lebih bercahaya.

"Anda akan menyadari bahwa kondisi kulit Anda menjadi jauh lebih baik dan tampak lebih sehat bercahaya," sambungnya.

Para ahli kesehatan juga sepakat bahwa konsumsi gula berlebihan dapat memperburuk kondisi kulit, termasuk memicu jerawat.

Meski manfaatnya menjanjikan, para pakar mengingatkan bahwa setiap perubahan pola makan sebaiknya dilakukan dengan mempertimbangkan kecukupan gizi dan idealnya di bawah pengawasan dokter atau ahli gizi.

Mengurangi konsumsi gula secara bertahap, bukan langsung menghentikannya total, dapat membantu tubuh beradaptasi dengan lebih nyaman sekaligus memaksimalkan hasil yang diperoleh.


(sob/adr)

Read Entire Article