5 Jenis Sayuran yang 'Dibenci' Sel Kanker Tapi Baik untuk Tubuh, Ada Bayam

3 days ago 14
Jakarta -

Ilmu kedokteran terus mencari pengobatan yang bisa mengatasi penyakit kanker. Sebab, kecenderungannya untuk kambuh dalam jumlah kasus yang tinggi, dan pola non-linier dari kondisi ini membuatnya sangat sulit diobati.

Namun, kabar baiknya adalah dengan gaya hidup, olahraga, dan pola makan yang tepat dapat mengurangi risiko terkena kanker atau bahkan membantu melawannya. Dalam hal pola makan, tubuh menggunakan senyawa spesifik dalam sayuran tertentu untuk melawan kanker melalui tiga mekanisme, yang meliputi:

  • Memperlambat pertumbuhan tumor.
  • Memperkuat kekebalan tubuh.
  • Melindungi integritas sel.

Dikutip dari Times of India, berikut lima sayuran yang dapat membantu melawan kanker:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Brokoli

Brokoli mengandung senyawa sulforafan yang mengaktifkan enzim pelindung dalam tubuh, sekaligus membantu tubuh menghilangkan zat kimia penyebab kanker. Senyawa sulforafan di dalam tubuh berfungsi untuk menghilangkan sel induk kanker, yang menopang pertumbuhan tumor.

Konsumsi brokoli secara teratur membantu tubuh melawan kanker payudara, prostat, paru-paru, dan usus besar melalui mekanisme perlindungan alaminya. Kandungan nutrisi brokoli, meliputi serat serta vitamin C dan K, yang membantu menjaga kesehatan.

Mengonsumsi brokoli dalam makanan membantu mengurangi peradangan, yang berperan sebagai faktor utama dalam perkembangan kanker.

2. Tomat

Kandungan likopen dalam tomat menjadikan sayuran ini sebagai pejuang kanker terkemuka. Sifat antioksidan likopen melindungi sel sekaligus menurunkan risiko kanker prostat dan jenis kanker lainnya.

Antioksidan vitamin A, C, dan E yang terkandung dalam tomat bekerja melawan radikal bebas, yaitu molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan pembentukan kanker. Proses memasak meningkatkan ketersediaan likopen dalam tomat, sehingga dapat dibuat menjadi saus dan sup.

Hidrasi dan nutrisi dari tomat juga membantu melindungi kesehatan kulit, serta memperkuat fungsi kekebalan tubuh.

3. Kale

Senyawa yang dapat melawan kanker ditemukan dalam kale, meliputi vitamin C dan K, serat, serta antioksidan. Zat indole-3-carbinol yang terdapat dalam kale berfungsi untuk mendukung perbaikan DNA dan membantu detoksifikasi kimia beracun, sama seperti brokoli.

Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi sayuran ini mengurangi kemungkinan terkena kanker prostat, usus besar, paru-paru, dan payudara. Rasa yang kuat dan tekstur kale yang padat membuatnya cocok untuk menjadi salad, smoothie, atau sup.

Kale merupakan sumber kalsium dan zat besi yang sangat baik, yang bermanfaat bagi kesehatan tulang sekaligus menyediakan energi. Konsumsi kale secara teratur mendukung kesehatan pencernaan melalui kandungan serat pangannya yang tinggi.

4. Wortel

Pigmen beta-karoten yang terdapat dalam wortel memungkinkan tubuh memproduksi vitamin A setelah konversi. Sifat antioksidan beta-karoten melindungi sel dengan mencegah kerusakan dan mengurangi pertumbuhan sel kanker.

Pestisida alami falcarinol yang terdapat dalam wortel telah terbukti mengurangi risiko kanker serviks dan jenis kanker lainnya. Asupan senyawa pelindung tubuh akan meningkat saat mengonsumsi wortel, baik mentah maupun dimasak.

Wortel memiliki dua manfaat kesehatan karena mengandung serat pangan yang membantu pencernaan dan juga mendukung kesehatan usus.

5. Bayam

Bayam mengandung karotenoid lutein dan zeaxanthin, bersama dengan vitamin A, C, dan folat yang melimpah dalam sayuran hijau berdaun ini. Nutrisi ini melindungi sistem kekebalan tubuh sekaligus mencegah kerusakan DNA, sehingga mengurangi risiko pembentukan kanker.

Studi menunjukkan bahwa mengonsumsi bayam mengurangi risiko kanker di mulut, paru-paru, pankreas, dan lambung. Bayam juga mudah diolah menjadi salad, ditambahkan dalam omelet, dijadikan smoothies atau dimasak seperti biasa.

Bayam mengandung magnesium yang berfungsi sebagai komponen vital untuk fungsi otot dan saraf. Antioksidan yang terkandung dalam sayuran ini membantu mengurangi peradangan kronis yang berkontribusi terhadap pembentukan kanker.

(sao/kna)


Read Entire Article