Jakarta -
Usus berperan dalam membantu mencerna makanan, mengurangi peradangan, dan meningkatkan energi. Menurut ahli diet, Janelle Connell, RDN, kesehatan usus yang optimal mencakup mikrobioma yang beragam dan stabil, gejala pencernaan yang minimal, dan ketahanan pada peradangan.
"Namun, secara lebih praktis, saya tahu usus saya sehat ketika saya bisa mengonsumsi beragam makanan utuh dengan nyaman dan tanpa gejala, motilitas pencernaan saya teratur, dan tubuh saya terasa berenergi," katanya.
Kendati demikian, dikutip dari laman Real Simple, terdapat beberapa kebiasaan sehari-hari yang diam-diam bisa merusak kesehatan usus. Penting untuk mengetahuinya agar usus tetap sehat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Stres Kronis
Menurut Janelle, usus dan otak sangatlah berkatan. Hormon stres seperti kortisol secara langsung memengaruhi sumbu usus-otak ini, memperlambat pencernaan dan mengubah motilitas usus, yang bisa mengubah komposisi bakteri di usus.
Jika dibiarkan, stres kronis bisa meningkatkan permeabilitas usus (usus bocor) yang memicu peningkatan peradangan di usus, bahkan seluruh tubuh.
2. Kurang Tidur
Kualitas tidur dapat memengaruhi kesehatan usus. Mikroba usus mengikuti ritme sirkadian. Tidur yang tidak konsisten atau kurang tidur bisa mengganggu skus ini dan berdampak negatif pada kesehatan usus, dengan mengurangi keragaman mikroba, mengurangi bakteri baik, dan meningkatkan bakteri berbahaya.
"Pola-pola ini bisa mengganggu proses perbaikan tubuh yang terjadi di malam hari, membuat lapisan usus lebih rentan," kata Janelle.
3. Makan Makanan yang Sama secara Berulang
Kurangnya keragaman pola makan bisa merusak usus. Meski sehat, mengonsumsi makanan berulang kali berarti membatasi keragaman nutrisi yang masuk ke tubuh.
Mikrobioma tumbuh dan berkembang lebih baik ketika diberi lebih banyak variasi nabati yang sehat" kata ahli diet Maggie Moon, MS, RD.
4. Menghindari Karbohidrat
Seringkali, karbohidrat dianggap buruk, tapi sebenarnya sangat penting untuk usus. Menghindari karbohidrat berarti tubuh tidak mendapat karbohidrat kompleks yang mendorong pertumbuhan bakteri usus bermanfaat. Jadi, jangan ragu untuk menambahkan karbohidrat ke dalam makanan.
5. Penggunaan Obat Berlebihan
Penggunaan obat yang berlebihan bisa merusak kesehatan usus secara permanen.
"Obat antiinflamasi non steroid (OAINS), seperti ibuprofen, naproxen, dan aspirin sering digunakan untuk mengatasi nyeri, sakit kepala, atau peradangan," kata Janelle.
Menurutnya, meski aman digunakan sesekali dan sesuai petunjuk, mengonsumsinya terlalu sering bisa merusak lapisan usus, sehingga asam dan enzim pencernaan lebih mudah menyebabkan iritasi. Seiring waktu, penggunan obat yang sering bisa meningkatkan risiko usus bocor, pendarahan, atau peradangan di saluran pencernaan dan menggeser komposisi mikrobioma usus ke arah mikroba yang lebih berbahaya.
(elk/naf)