5 Makanan yang Merusak Otak, Wajib Dibatasi Konsumsinya

4 days ago 5

Jakarta -

Menjaga kesehatan otak sangat penting untuk mendukung fungsi kognitif, daya ingat, dan kesejahteraan mental secara keseluruhan. Selain faktor gaya hidup lainnya, pola makan memegang peran besar.

"Otak merupakan organ yang kompleks, dan setiap jenis makanan dapat memberikan dampak yang berbeda," jelas Mary Ann Lila, Direktur Plants for Human Health Institute di North Carolina State University, dikutip dari Fortune.

Beberapa makanan, seperti sayuran, lemak sehat, dan protein, dapat membantu membangun jaringan otak serta mengurangi peradangan, sementara jenis makanan lainnya justru dapat memberikan efek sebaliknya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa jenis makanan dapat berdampak buruk pada otak, berpotensi memicu penurunan kognitif, gangguan daya ingat, hingga meningkatkan risiko penyakit neurologis. Dikutip dari Times of India, berikut lima makanan yang dapat merugikan kesehatan otak, lengkap dengan alternatif yang lebih sehat.

1. Karbohidrat Olahan

Karbohidrat olahan, seperti yang terdapat pada kue kering dan berbagai makanan olahan, memiliki indeks glikemik tinggi yang dapat memicu lonjakan gula darah secara cepat. Kondisi ini berpotensi meningkatkan risiko gangguan kognitif.

Untuk pilihan yang lebih sehat, konsumsi karbohidrat dari biji-bijian utuh seperti quinoa, beras merah, atau roti gandum utuh. Makanan ini memiliki indeks glikemik lebih rendah, memberikan energi yang lebih stabil, dan mendukung fungsi otak secara optimal.

2. Makanan Tinggi Lemak Trans

Lemak trans, yang umumnya terdapat dalam margarin, makanan panggang kemasan, dan makanan yang digoreng, dapat meningkatkan peradangan dan stres oksidatif di otak. Konsumsi jangka panjang dikaitkan dengan risiko penyakit Alzheimer dan penurunan kognitif yang lebih tinggi.

Untuk lemak yang lebih sehat, cobalah mengonsumsi lebih banyak alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak zaitun. Lemak ini mendukung kesehatan otak dengan mengurangi peradangan dan menyediakan asam lemak esensial.

3. Makanan Olahan

Makanan olahan tinggi, seperti keripik, mi instan, dan makanan cepat saji, seringkali mengandung kadar gula, lemak tak sehat, dan zat aditif yang tinggi. Hal ini dapat mengganggu fungsi otak dan meningkatkan risiko masalah kesehatan mental. Cobalah untuk mengonsumsi makanan utuh dan tidak diolah. Buah-buahan segar, sayuran, protein rendah lemak, dan biji-bijian utuh mendukung kesehatan secara keseluruhan dan menyediakan nutrisi yang dibutuhkan otak untuk berfungsi optimal.

4. Makanan Tinggi Natrium

Pola makan tinggi natrium, sering kali berasal dari makanan olahan dan kalengan, dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, mengurangi aliran darah ke otak, dan mengganggu fungsi kognitif. Pilih makanan segar dan utuh, serta gunakan herba dan rempah-rempah sebagai bumbu, alih-alih garam. Makanan seperti bawang putih, kunyit, dan kemangi tidak hanya menambah rasa, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan.

5. Makanan Tinggi Lemak Jenuh

Asupan lemak jenuh yang tinggi, yang terdapat dalam daging merah dan produk susu berlemak penuh, dikaitkan dengan peningkatan peradangan dan risiko penurunan kognitif. Sebagai gantinya, pilih protein rendah lemak seperti ikan, ayam, dan protein nabati seperti kacang-kacangan dan lentil. Pilihan ini menyediakan nutrisi penting tanpa kadar lemak jenuh yang tinggi.

Saksikan Live DetikPagi :


(suc/suc)

Read Entire Article