Jakarta -
Ginjal adalah organ penting yang bertugas untuk membantu tubuh mengeluarkan racun. Ginjal memiliki peran penting untuk menyaring darah dan membuang produk limbah melalui urine. Ketika seseorang mengalami gagal ginjal, maka fungsi-fungsi tersebut sudah tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Orang yang memiliki kondisi ini biasanya harus rutin menjalani cuci darah seumur hidup. Transplantasi ginjal juga bisa dilakukan untuk mengatasi gejala-gejala yang mungkin muncul.
Gagal ginjal seringkali menunjukkan sedikit atau tidak sama sekali gejala pada fase awal. Ketika fungsi ginjal makin turun, beberapa tanda yang mungkin akan dirasakan seperti:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Kelelahan ekstrem
- Mual dan muntah
- Kebingungan atau sulit berkonsentrasi
- Pembengkakan (edema), terutama di sekitar tangan, pergelangan kaki, atau wajah
- Perubahan frekuensi buang air kecil
- Kram (kejang otot)
- Kulit kering atau gatal
- Nafsu makan menurun, atau makanan terasa seperti logam
Pentingnya Memilih Makanan Bagi Pasien Gagal Ginjal
Seseorang yang memiliki penyakit ginjal harus lebih memerhatikan asupan natrium, kalium, dan fosfor. Ginjal yang tidak berfungsi baik, tidak mampu menyaring darah dan membuang limbah secara optimal.
Akibatnya, zat-zat seperti kalium dan fosfor bisa menumpuk dalam tubuh hingga membahayakan kesehatan. Pola makan yang tepat dapat membantu mengurangi penumpukan zat berlebih, menjaga fungsi ginjal yang tersisa, serta mencegah kerusakan lebih lanjut.
Terlalu banyak kadar kalium dalam darah (hyperkalemia) misalnya dapat memicu kelemahan otot, kelumpuhan, hingga gangguan jantung yang bisa berakibat fatal. Sedangkan, untuk kadar fosfor terlalu tinggi dalam darah (hyperphosphatemia) dapat memicu gejala seperti nyeri dan kram otot, mati rasa atau kesemutan di mulut, hingga komplikasi seperti tekanan darah tinggi dan gagal jantung.
Sayuran yang Sebaiknya Dihindari Pasien Gagal Ginjal
Terdapat beberapa jenis sayuran atau sejenis yang sebaiknya dihindari oleh pasien gagal ginjal. Ini untuk memastikan kinerja ginjal tidak terlalu terbebani dan justru membahayakan tubuh. Berikut beberapa di antaranya.
1. Bayam
Dikutip dari Healthline, bayam merupakan sayuran hijau yang tinggi nutrisi dan mineral, salah satunya kalium. Dalam kondisi mentah, jumlah kalium berkisar antara 136-290 mg per 30-38 gram berat bayam.
Meskipun ukuran sayur menyusut ketika dimasak, kandungan kaliumnya tidak berubah. Bayam juga tinggi oksalat, kandungan yang dapat meningkatkan risiko munculnya batu ginjal.
2. Tomat
Tomat umumnya disajikan dalam segar atau diolah sebagai tambahan makanan pendamping. Tomat mengandung kalium tinggi yang mungkin tidak sesuai dengan pola makan pasien gagal ginjal.
Satu cangkir saus tomat seberat 245 mg bisa mengandung 728 mg kalium. Untuk karena itu, sebaiknya pilih alternatif lain seperti paprika, untuk mencegah kadar kalium secara berlebihan.
3. Kacang-kacangan
Kacang dan biji-bijian pada dasarnya adalah camilan sehat. Namun, bagi pengidap penyakit gagal ginjal, makanan ini mungkin perlu dibatasi atau dihindari sama sekali karena kandungan kalium dan fosfornya cukup tinggi.
Misalnya satu ons atau 22 butir kacang almond bisa mengandung 202 mg kalium dan 133 mg fosfor, lalu satu ons atau 18 butir kacang mede mengandung 160 mg kalium dan 139 mg fosfor, sedangkan satu ons atau 28 kacang tanah mengandung 180 mg kalium dan 103 mg fosfor.
4. Kentang
Kentang berukuran sedang sekitar 156 gram memiliki kandungan 610 mg kalium yang cukup tinggi untuk ginjal. Mengolah kentang dengan cara merebus memang dapat mengurangi kadar kalium hingga 20 persen, tapi kandungannya tidak sepenuhnya hilang.
Oleh karena itu, pengidap gagal ginjal harus benar-benar mengatur porsinya atau tidak mengonsumsinya secara berlebihan.
5. Ubi Jalar
Mirip dengan kentang, ubi jalar juga mengandung kalium yang cukup tinggi. Satu ubi jalar ukuran sedang 114 garam mengandung 542 mg kalium. Oleh karena itu, konsumsinya harus sangat diperhatikan.
(avk/kna)