9 Merek Mobil Listrik Ini Wajib Penuhi TKDN Tahun Depan

8 hours ago 11
Aktivitas produksi mobil listrik murni atau Battery Electric Vehicle (BEV) GAC AION V di fasilitas perakitan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) milik PT National Assemblers (Indomobil Group) di Purwakarta, Jabar, Selasa (10/6/2025). Foto: Indomobil Group

Pemerintah melalui Peraturan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nomor 6 Tahun 2023 Juncto Nomor 1 Tahun 2024, memberikan insentif bea masuk dan Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) untuk mobil listrik yang diimpor utuh atau Completely Built Up (CBU).

Salah satu persyaratan untuk bisa memanfaatkan insentif tersebut adalah pabrikan harus menjalankan komitmen investasi. Bisa dalam bentuk menambah kapasitas produksi di fasilitas yang sudah ada, membangun pabrik baru, atau bekerja sama dengan perusahaan manufaktur pihak ketiga.

Terdapat enam perusahaan manufaktur yang menaungi sembilan merek di program tersebut. Mereka wajib merealisasikan lokalisasi produk mulai 1 Januari 2026 mendatang, sebab insentif impor mobil listrik CBU selesai pada 31 Desember 2025.

Berikut daftar produsen beserta nominal dan skema investasi di Tanah Air.

Test drive Citroen E-C3 di kawasan Puncak, Bogor, Selasa (2/7/2024). Foto: Fitra Andrianto/kumparan

Jenaman Perancis ini akan mulai lokalisasi model BEV mulai tahun di fasilitas perakitan milik Indomobil Group, yakni PT National Assemblers. Nilai investasinya sebesar Rp 105,71 miliar untuk perluasan kapasitas produksi mencapai 15 ribu unit per tahun.

Saat ini, Citroen telah memasarkan dua kendaraan listrik, meliputi Citroen E-C3 Electric yang saat ini diimpor dari India dan Citroen E-C4 Electric dengan basis produksi di Eropa.

Aion, merek mobil listrik Tiongkok yang berada di bawah payung Indomobil Group juga akan memasuki lini produksi di fasilitas yang sama. Total investasinya mencapai Rp 442,41 miliar dengan kemampuan produksi mencapai 25 ribu unit per tahun.

Anak perusahaan GAC ini telah memasarkan sejumlah model di berbagai segmen. Mulai dari Aion Y Plus, Aion V, hingga yang terbaru Aion UT.

Mobil listrik AION UT. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan

Masih dari PT National Assemblers dan Indomobil Group, Maxus sebagai penyedia mobil MPV mewah berpenggerak listrik juga siap melancarkan produksi lokalnya. Besaran investasi yang digelontorkan sebanyak Rp 21,32 miliar dengan kapasitas produksi 6 ribu unit per tahun.

Saat ini, Maxus Mifa 7 dan Maxus Mifa 9 telah melenggang di pasar otomotif nasional dengan relaksasi impor CBU dari China.

Volkswagen juga telah menyiapkan lini produksi di PT National Assemblers untuk memproduksi lokal kendaraan listriknya. Salah satu yang menjadi ikonik tentu model ID. Buzz.

Besaran investasi VW di Indonesia berada di angka Rp 51,69 miliar dengan total kapasitas produksi 15 ribu unit per tahun.

PT National Assemblers telah memastikan bahwa fasilitas produksinya sudah siap beroperasi untuk memproduksi lokal empat jenama di bawah Indomobil Group.

Penguasa pasar mobil listrik di Indonesia, BYD juga tengah menyiapkan fasilitas produksi di Subang, Jawa Barat. Pembangunan pabrik baru ini memiliki nilai investasi sebesar Rp 11,26 triliun dengan kapasitas produksi 150 ribu unit per tahun.

Berdasarkan data Kemenperin, proses pembangunan per Mei 2025 telah mencapai 45 persen. Namun, BYD memastikan bahwa pabriknya di Indonesia akan sesuai dengan target, yakni mulai beroperasi pada awal 2026.

Read Entire Article