Alasan Psikologis di Balik Kondisi Cemas-Gelisah usai Gelombang Demo

1 month ago 15
Jakarta -

Gelombang demonstrasi yang terjadi baru-baru ini meninggalkan jejak psikologis bagi banyak orang. Rasa cemas, takut, hingga gelisah kini menghantui banyak orang.

Psikolog klinis Maharani Octy Ningsih mengatakan kondisi seperti di atas sudah masuk ke ranah psikolog dan ini merupakan sesuatu yang normal terjadi.

"Situasi demo yang penuh ketidakpastian memicu kecemasan tidak sadar (unconscious anxiety). Ketidakpastian sosial politik ini tentunya bisa mengguncang sense of security pada masing-masing orang. Situasi yang tidak jelas seperti ini bikin orang gampang gelisah," kata Maharani saat dihubungi detikcom Senin (2/9/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masalahnya, rasa cemas itu suka menular ke sekitar. Jadi makin lama makin seperti efek domino ini yang disebut emotional contagion," sambungnya.

Menghadapi situasi yang tidak pasti, lanjut Maharani, akan membuat otak manusia beralih ke mode 'waspada'.

"Otak kita tuh suka sama kepastian, begitu ada demo plus berita simpang siur, otak langsung berpikir, 'aman nggak ya? Bakal rusuh nggak ya?" kata Maharani.

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Menurut Maharani, rasa stres hingga takut tersebut bisa diatasi atau paling tidak diminimalisir dengan mengurangi melihat pemicunya.

"Oleh karena itu, kita perlu banget batasi konsumsi tontonan kita, ketika kita tahu kalo nonton bikin tambah cemas, jangan dipaksa scroll semua video (demonstrasi)," kata Maharani.

Namun, Maharani sadar bahwa bersikap tidak peduli juga bukan sesuatu yang baik, sehingga terkait informasi demonstrasi bisa dicari dengan secukupnya dan dari sumber yang kredibel.

"Cukup ambil informasi seperlunya saja, lalu berhenti dengan tidak berlebihan, sehingga bisa mengurangi overthinking," katanya.

"Selain itu kita bisa cari sumber informasi yang jelas lebih baik baca berita dari media resmi dibanding liat video potongan yang belum tentu utuh. Video kadang dipotong biar dramatis, jadi makin bikin pikiran buruk," tutupnya.

Simak Video "Video Mitos atau Fakta: Stres Tekanan Pekerjaan Memicu Eksim Kulit Lebih Parah"
[Gambas:Video 20detik]
(dpy/kna)


Read Entire Article