Aneh, Barcelona Sepi Tak Ada Turis

1 day ago 7

Jakarta -

Sebuah video menunjukkan Barcelona yang tak seperti biasa, kota di Spanyol itu begitu sepi. Jalanan kosong-melompong.

Dikutip dari express, Minggu (7/9/2025), video itu beredar di media sosial setelah diunggah oleh konten kreator TikTok dengan akun lauratravelvlogs. Dia mengaku sudah dua tahun tinggal di Barcelona. Dia membandingkan kondisi berbeda pada jalanan yang sama pada 2023 dan 2025.

Dalam video itu, Laura mengatakan meskipun masih ada turis di sejumlah destinasi populer, jumlah kunjungan dan belanja wisatawan jauh berbeda. Dia mengklaim bahwa jumlah wisatawan saat ini berada di titik terendah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bukan sekali itu dia mengunggah kondisi Barcelona. Dalam unggahannya sebelumnya, dia juga menyoroti pusat kota Barcelona yang lengang selama musim panas karena turis merasa tidak diterima. Dia berpendapat gelombang protes anti-pariwisata di Spanyol membuat banyak wisatawan enggan datang.

Video itu dibanjiri komentar dari netizen. Ada yang khawatir bisnis kecil akan gulung tikar dan ribuan pekerja kehilangan pekerjaan akibat turunnya jumlah wisatawan. Beberapa bahkan menyebut pariwisata Spanyol turun hingga 40 persen, dengan kawasan pantai selatan terlihat menjadi kota hantu.

Namun, sebagian warganet meragukan klaim itu dengan menanyakan waktu pengambilan video. Ada pula yang mengatakan kunjungannya pada Maret lalu tetap ramai wisatawan.

Kendati demikian, laporan dari berbagai daerah memang memperlihatkan penurunan signifikan jumlah pengunjung. Di Benidorm, misalnya, kursi-kursi kafe kosong dan pantai lengang di puncak musim panas. Kondisi itu jarang terjadi.

Miguel Pérez-Marsá, ketua Asosiasi Hiburan Malam, mengatakan aksi penolakan warga terhadap turis bikin mereka khawatir mendapatkan perlakuan serupa itu. Wisatawan pun memilih destinasi lain untuk liburan.

Pernyataan senada diungkapkan Pedro Oliver, presiden Asosiasi Pemandu Wisata Spanyol, yang melaporkan penjualan tur turun 20 persen musim panas ini.

"Jika kita terus memunculkan berita negatif yang berdampak ke luar negeri, wisatawan akan memilih negara lain untuk berlibur," kata dia.


(fem/fem)

Read Entire Article