BUMN Turun Tangan Tingkatkan Keamanan Siber, Begini Caranya

1 day ago 6

Jakarta -

Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Sucofindo (Persero) bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggelar pelatihan Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) untuk para prajurit dalam Satuan Siber (Satsiber) di Aula Satsiber TNI, Jakarta beberapa waktu lalu.

Pelatihan ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan kesiapsiagaan prajurit terhadap ancaman siber. Selain itu, pelatihan yang digelar Sucofindo ini bertujuan untuk pengenalan serangan dan pencegahan dini yang tepat di era digital.

Direktur Layanan Industri PT Sucofindo, Budi Utomo, menjelaskan pelatihan ISO 27001:2022 merupakan standar internasional terbaru yang mengatur penerapan sistem manajemen keamanan informasi secara menyeluruh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelatihan ini menjadi bentuk kontribusi Sucofindo dalam mendukung penguatan keamanan siber nasional sekaligus langkah strategis dalam memperkuat tata kelola data dan sistem informasi di lingkungan militer, terutama menghadapi dinamika ancaman siber yang semakin kompleks.

Melalui pelatihan ini, Budi berharap dapat meningkatkan kesadaran serta pemahaman para personel TNI dalam mengelola keamanan informasi sesuai dengan praktik terbaik global.

"Selain itu, dari pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan kita semua dalam menghadapi tantangan siber, membangun budaya keselamatan dan keamanan siber yang baik, termasuk kemampuan pengembangan tools terkait sesuai dengan Standar Keamanan Siber dengan prinsip Zero Trust," ungkap Budi dalam keterangan tertulis, Jumat (1/8/2025).

Dalam kesempatan yang sama, Komandan Satuan Siber TNI, Brigjen. TNI J.O. Sembiring, menjelaskan kegiatan ini penting untuk mewujudkan cyber resilience membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak.

"Kami melihat SUCOFINDO sebagai BUMN yang begitu antusias untuk mewujudkan ketahanan di bidang keamanan siber ini. Kami mencoba belajar dan menggandeng SUCOFINDO dalam beberapa kegiatan mendatang," ungkapnya.

Sembiring memaparkan, pelatihan mencakup topik-topik krusial seperti, prinsip dasar keamanan informasi dan kebijakan pengamanan data, identifikasi risiko dan kontrol keamanan siber, perubahan signifikan pada versi ISO 27001:2022, hingga simulasi risiko dan penanganan insiden siber di sektor strategis.

Ia menambahkan, pelatihan ini akan digelar secara berkala dan berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalisme dan kemampuan prajurit TNI.

Sembiring menyebut, pihaknya juga akan mendorong adanya kolaborasi berkelanjutan dengan mitra profesional, seperti Sucofindo dan BSSN Pusat Siber Kementerian Pertahanan sebagai peninjau dalam pelatihan.

"Tujuannya, agar setiap prajurit TNI memiliki kesiapan dan ketangguhan dalam menghadapi ancaman siber yang terus berkembang," tutupnya.

(ara/ara)

Read Entire Article