Curhat Pria Lahir dari Donor Sperma, Bingung Cari Ayah Kandung

5 hours ago 4
Jakarta -

Seorang pria di Inggris merupakan salah satu anak yang lahir dari donor sperma. Ia dikandung melalui program bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF) dengan donor sperma para tahun 2002.

Sampai di usia 18 tahun, pria bernama Nat Allbut itu mengajukan permohonan kepada Human Fertilisation and Embryology Authority (HFEA) atau otoritas fertilisasi dan embriologi manusia untuk mendapatkan informasi tentang orang tua kandungnya.

Allbut menerima berkas berisi detail tentang donor spermanya, termasuk tinggi badan, warna mata, profesi, dan kewarganegaraan yang meyakini bahwa itu adalah ayah kandungnya. Tetapi, dua tahun kemudian, hasil tes DNA yang ia jalani bertentangan dengan detail dari HFEA.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada tahun-tahun dalam hidup saya, di mana saya yakin bahwa saya memiliki latar belakang yang sebenarnya keliru," tuturnya yang dikutip dari Independent UK.

Kini, ia menjadi salah satu dari banyaknya orang yang lahir melalui donasi sperma. Hal itu yang membuat orang-orang seperti Allbut bisa mendapatkan informasi yang akurat tentang orang tua mereka.

HFEA, otoritas yang mengatur donasi sperma dan IVF di Inggris, mengaku sedang menyelidiki lebih dari selusin kasus. Mereka mengatakan kurang dari 20 kasus kesalahan informasi ini bergantung pada kualitas data yang diserahkan klinik.

"Masalah ini mungkin terjadi pada sejumlah kecil klinik donor pada tahun 1990-an dan awal 2000-an," kata pihak HFEA.

"Ini adalah masalah historis yang sangat spesifik," tambahnya.

Laporan HFEA menunjukkan lebih dari 2.800 anak lahir melalui donor sperma pada tahun 2019 di Inggris. Donasi sel telur, sperma, dan embrio menyumbang satu dari 170 kelahiran dan satu dari enam kelahiran yang menggunakan IVF di negara tersebut.

Setelah Allbut menemukan bahwa detail yang diterima dari HFEA tidak cocok dengan miliknya, ia dicocokkan dengan beberapa kerabat dekat di situs DNA komersial lainnya. Di antara mereka, terdapat seorang yang terdaftar sebagai saudara tiri, yang menerima berkas dari HFEA yang menjelaskan siapa orang yang diduga sebagai ayah donornya.

"Saya menemukan daftar informasi yang sama sekali berbeda di Ancestry, yang tidak masuk akal karena tidak sesuai dengan berkas asli yang saya terima," beber Allbut.

Namun, regulator awalnya mengklaim bahwa mereka tidak menemukan kesalahan apapun dalam informasi yang diberikan kepada Allbut. Tetapi, Allbut merasa mereka perlu bertanggung jawab atas apa yang terjadi.

"Saya pikir setidaknya mereka bisa mengakui bahwa mereka telah melakukan kesalahan dan memperbaikinya. Bukan hanya saya, orang lain juga telah menerima informasi yang salah," terang Allbut.

Kepala Eksekutif HFEA, Peter Thompson, mengatakan ia ingin meminta maaf kepada Allbut atas nama pihaknya. Melalui pernyataan tertulis, HFEA mengaku menyesal atas ketidaknyamanan yang disebabkan karena informasi yang mereka berikan tidak sesuai dengan hasil tes DNA.

(sao/kna)


Read Entire Article