Deretan Makanan Pemicu Gula Darah Tinggi, Sayur dan Buah Seperti Ini Termasuk

9 hours ago 3

Jakarta -

Mengontrol kadar gula darah merupakan tantangan utama bagi pengidap diabetes. Salah satu kunci utamanya adalah memperhatikan asupan makanan sehari-hari.

Tanpa disadari, beberapa jenis makanan yang tampak biasa saja ternyata dapat memicu lonjakan gula darah secara signifikan. Jika dikonsumsi secara berlebihan atau tanpa perhitungan, makanan-makanan ini bisa memperburuk kondisi.

Deretan makanan yang bisa memicu kadar gula darah tinggi di antaranya karbohidrat olahan, makanan cepat saji, hingga makanan manis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Karbohidrat Sederhana

Makanan yang mengandung biji-bijian putih, seperti roti, pasta, dan nasi putih merupakan sumber karbohidrat sederhana. Dikutip dari laman Everyday Health, sebagian besar seratnya telah dihilangkan selama pemrosesan.

Padahal, serat adalah jenis karbohidrat yang memiliki banyak manfaat. Serat membantu tubuh merasa kenyang lebih lama, sehingga mengurangi kemungkinan maka berlebihan, yang bisa berdampak negatif pada gula darah.

Jika memungkinkan, pilih biji-bijian utuh, seperti roti gandum utuh dan beras merah yang kaya akan serat yang bisa mengatur gula darah.

Kendati demikian, dengan cara yang tepat, karbohidrat sederhana masih bisa dikonsumsi oleh pengidap diabetes. Coba padukan dengan daging tanpa lemak, lemak sehat, dan sumber serat lain yang relatif rendah karbohidrat. Dengan kombinasi ini, makanan yang mengandung karbohidrat sederhana menjadi lebih kecil kemungkinannya untuk meningkatkan kadar gula darah.

2. Makanan Cepat Saji

Makanan cepat saji, seperti kentang goreng dan burger memiliki kalori dan lemak yang tinggi. Keduanya juga tinggi gula dan karbohidrat sederhana, yang berpotensi menyebabkan lonjakan gula darah.

3. Sayuran Mengandung Pati

Kentang dan sayuran mengandung pati lainnya, seperti kacang polong dan jagung mengandung lebih banyak karbohidrat dibandingkan dengan sayuran tidak mengandung pati seperti brokoli, kembang kol, dan kubis.

"Namun, pastikan Anda tidak sepenuhnya menghindari sayuran mengandung pati. Sayuran ini tetap menyediakan nutrisi yang baik, dan beberapa bahkan bisa lebih tinggi seratnya daripada sayuran non-pati," kata ilmuwan dan ahli gizi Sara Thomas, PhD, RD.

4. Makanan Manis

Makanan manis atau yang mengandung gula tinggi seperti permen kue, biskuit perlu dihindari oleh orang dengan kadar gula darah tinggi maupun yang sudah mengidap diabetes. Tentunya, makanan ini bisa menyebabkan kenaikan gula darah secara signifikan.

5. Yogurt Tinggi Gula

Yogurt merupakan salah satu camilan yang menyehatkan. Kendati demikian, ada beberapa jenis yogurt yang tidak baik dikonsumsi oleh pengidap gula darah tinggi.

Beberapa merek yogurt menggunakan pemanis buatan atau perisa sintetik untuk menambah cita rasa. Jadi, usahakan untuk selalu memilih yogurt plain atau yang tidak ditambah gula dan pemanis lainnya.

6. Buah Kering

Buah bisa meningkatkan kadar gula darah, meski demikian itu bukan alasan untuk menghilangkan sepenuhnya dari pola makan. Buah kaya akan vitamin, mineral, antioksidan dan serat yang baik untuk kesehatan dan pengelolaan diabetes tipe 2.

Pilih buah yang segar karena buah tersebut tidak diproses dan tidak mengandung gula tambahan. Jika suka buah kalengan, pastikan buah dikemas dalam air bukan sirup gula.

Buah kering tanpa tambahan gula tetap bisa meningkatkan gula darah. Hal ini karena proses pengeringan yang membuat buah kering mungkin mengandung gula dalam jumlah yang sama seperti buah utuh, tapi dalam porsi yang jauh lebih kecil. Contohnya, satu buah aprikot utuh mengandung sekitar 3 gram gula, sementara, setengah buah aprikot kering mengandung hampir 2 gram gula.

7. Dressing Salad

Beberapa saus dressing mengandung natrium, karbohidrat, lemak, dan kalori tinggi yang bisa berdampak pada kadar gula darah. Sehingga, pengidap gula darah tinggi harus berhati-hati dalam memilih dressing salad.

Pilih saus salad dengan bahan dasar minyak zaitun, minyak alpukat, atau minyak nabati lainnya.


(elk/up)

Read Entire Article