Diincar Trump, Tembaga RI Masuk AS Bebas Tarif

1 day ago 4

Jakarta -

Indonesia akan dikenakan tarif resiprokal untuk barang-barang yang masuk Amerika Serikat (AS) sebesar 19% mulai 7 Agustus 2025. Angka itu sudah lebih rendah dari yang ditetapkan sebelumnya 32%.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan tidak semua komoditas Indonesia masuk AS kena tarif 19%. Sejumlah komoditas yang dibutuhkan AS akan dikenakan tarif lebih rendah bahkan 0%, di antaranya produk olahan dari tembaga.

"Beberapa komoditas kita yang memang AS tidak produksi kan diberi tarif lebih rendah, bahkan untuk copper concentrate (konsentrat tembaga), copper cathode (katoda tembaga) di nol kan," kata Airlangga kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Jumat (1/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Airlangga menyebut hal ini sebagai komitmen Indonesia untuk tidak ekspor mineral kritis seperti tembaga dalam bentuk bahan mentah (ore), termasuk ke AS.


"Jadi itu yang Indonesia sebut industrial commodities, jadi secondary process sesudah ore. Jadi sudah sejalan dengan apa yang kemarin diumumkan juga oleh secretary commerce (AS) dan dari White House," ucapnya.

Sebelumnya, Trump mengaku berhasil mendapatkan akses penuh atas semua hal di Indonesia, termasuk sumber daya alam seperti tembaga yang menurutnya bagian paling penting dari kesepakatan tersebut.

"Kami telah membuat kesepakatan dengan Indonesia. Saya berbicara dengan presidennya yang luar biasa, sangat populer, kuat, cerdas dan kami menyepakati perjanjian, kami mendapatkan akses penuh ke Indonesia, segalanya," kata Trump seperti dikutip dari Youtube resmi Gedung Putih, Rabu (16/7/2025).

"Seperti yang Anda tahu, Indonesia sangat kuat dalam hal tembaga, tapi kami punya akses penuh ke semua itu. Kami tidak akan membayar tarif apapun. Jadi mereka memberikan kami akses ke Indonesia yang tidak pernah kami miliki sebelumnya. Mungkin itu merupakan bagian terpenting dalam kesepakatan," sambung Trump.

Sebagai informasi, tembaga menjadi komoditas yang sangat dibutuhkan di AS. Komoditas satu ini digunakan di setiap kabel-kabel elektronik yang digunakan di rumah-rumah hingga kendaraan-kendaraan di AS, bahkan tembaga juga menjadi logam kedua yang paling banyak digunakan untuk industri pertahanan AS.

(acd/acd)

Read Entire Article