Doli Soal Setnov Jadi Pengurus Golkar Lagi: Mungkin di Dewa-dewa

10 hours ago 2
Waketum Golkar Ahmad Doli Kurnia saat diwawancarai wartawan di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Jumat (17/1/2025). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menegaskan tidak ada larangan bagi Setya Novanto alias Setnov untuk kembali masuk dalam kepengurusan DPP Golkar. Setnov baru saja keluar dari penjara karena bebas bersyarat.

"Pak Novanto itu tidak pernah menyatakan keluar dari partai Golkar dan Golkar tidak pernah menyatakan atau memberikan sanksi atau mengeluarkan Pak Setnov. Jadi dia masih kader Golkar," kata Doli usai mendampingi Ketua Umum Partai Golkar bertemu Presiden Prabowo di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (27/8).

"Nah soal jadi pengurus atau tidak pengurus, tidak ada larangan. Selama dia bersedia dan kemudian pimpinan partai memerlukannya," tambah dia.

Mantan Ketum Golkar sekaligus Mantan Ketua DPR RI Setya Novanto (Setnov) telah bebas bersyarat dari Lapas Sukamiskin, Bandung, Sabtu (16/8/2025). Foto: Dok. Lapas Sukamiskin

Doli menilai, posisi Setya Novanto saat ini berbeda karena pernah mencapai puncak kepemimpinan sebagai Ketua Umum Golkar. Menurutnya, jika pun kembali terlibat, kemungkinan besar tidak akan masuk ke jajaran eksekutif kepengurusan yang kini dipimpin Bahlil Lahadalia.

"Jadi mungkin secara kultural, kalaupun memang Pak Novanto masih bersedia, mungkin nggak di eksekutifnya lah. Karena dia senior, kan nggak mungkin di bawahnya Pak Bahlil jadi pengurus. Dia mungkin di dewa-dewa. Tapi kalau yang bersangkutan bersedia," ujarnya.

Meski begitu, hingga kini DPP Golkar belum secara resmi mengadakan pertemuan dengan Setnov. Komunikasi yang terjalin, katanya, masih sebatas silaturahmi personal antar kader.

"Ya kalau sekarang gini, urgensinya apa? Kalau silaturahmi secara pribadi-pribadi komunikasi selama ini sih mungkin ada jalan komunikasi itu. Tapi kalau ketemu DPP kan resmi gitu kan nggak ada. Kalau sesama kader kan nggak ada resmi-resmi. Sama dengan ketemu yang lain, kami kalau ada misalnya Pak Ical, Pak Akbar, sini dong diskusi. Itu kan apa aja bisa aja," jelasnya.

Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia bersama dengan rombongan pengurus partainya menyambangi Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (27/8/2025). Foto: Zamachsyari/kumparan

Doli juga menepis anggapan bahwa DPP Golkar telah mengambil inisiatif untuk menawarkan posisi kepada Setnov. Menurutnya, mekanisme penyusunan kepengurusan selalu dimulai dari Munas dan tidak dilakukan dengan cara mendatangi satu per satu tokoh senior.

"Pokoknya gini loh, penyusunan kepengurusan itu kan selalu dimulai dari Munas. Munas itu ada susunan pengurus, semua diakomodir. Ada yang bersedia masuk, ada yang tidak. Selama dia jalan. Nah di tengah-tengah jalan ini kan urgensinya apa? Kita datang-datang ke satu orang, misalnya kamu mau ya pengurus gitu kan? Maksudnya kultural aja," tandas dia.

Read Entire Article