Duh! Remaja Masukkan Pinset ke Alat Kelaminnya, Baru ke Dokter Setelah 4 Tahun

5 days ago 6
Jakarta -

Dalam sebuah laporan kasus medis yang aneh, seorang remaja berusia 18 tahun nekat memasukkan pinset logam ke dalam penisnya. Lebih mengejutkan lagi, ia baru pergi ke dokter empat tahun kemudian, mengklaim tidak mengalami masalah kesehatan apa pun selama itu.

Meskipun pinset sepanjang 8 sentimeter itu bersarang di dalam uretranya, saluran yang membawa urine dan air mani keluar dari tubuh, dia dilaporkan bisa buang air kecil dengan normal dan tidak merasakan gejala seperti peradangan atau demam.

Para dokter di rumah sakit, yang mulanya tidak percaya, memeriksa dan melakukan rontgen pada pasien tersebut. Hasilnya mengejutkan, mereka menemukan sepasang pinset benar-benar tertanam di dalam alat kelaminnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Benda asing paling umum dimasukkan ke dalam saluran kemih oleh pasien dengan masalah kejiwaan, dalam keadaan mabuk, bingung, atau memiliki rasa penasaran seksual," tulis peneliti di jurnal Urology Case Report.

Penanganan berfokus pada pengangkatan benda asing, mendiagnosis komplikasi, dan menghindari gangguan fungsi ereksi.

Proses ekstraksi pinset

Untuk mengeluarkan benda asing tersebut, tim dokter menempatkan pria itu di bawah anestesi umum. Tantangan yang dihadapi adalah pinset itu dalam keadaan terbuka, menekan dinding saluran kemih.

Untuk mengatasinya, seorang asisten bedah harus menekan sisi penis pria itu agar pinset tertutup. Setelah pinset terkunci, dokter dengan hati-hati menariknya keluar dari uretra tanpa menyebabkan kerusakan.

Setelah prosedur, pasien tidak mengalami masalah dan diizinkan pulang. Dokter merekomendasikan agar ia menjalani evaluasi kejiwaan, tetapi ia menolak. Ia juga tidak kembali untuk perawatan tindak lanjut, meski sudah disarankan.

Para dokter mencatat bahwa kasus seperti ini, terutama dengan jeda waktu bertahun-tahun, jarang mereka temui, tetapi hal ini memang sesekali terjadi.

"Alasan paling umum untuk memasukkan benda asing ke dalam uretra pria adalah untuk kepuasan autoerotik dan seksual, terutama saat masturbasi," ungkap tim medis.

"Namun, kebanyakan pasien merasa bersalah dan malu, sehingga sering menunda untuk mencari bantuan medis," tutupnya.

(kna/kna)


Read Entire Article