Hal yang Terjadi pada Tubuh Kalau Sering Skip Sarapan, Bisa Berefek ke Jantung!

4 hours ago 6
Jakarta -

Aktivitas yang padat terkadang membuat pagi seseorang terburu-buru. Hal ini membuat tak sedikit dari mereka yang melewatkan sarapan. Padahal, tidak mengisi perut di waktu pagi dapat berdampak buruk pada jantung.

Dikutip dari Times of India, sebuah studi termasuk meta-analisis tahun 2022 menunjukkan bahwa orang dewasa yang rutin melewatkan sarapan lebih berisiko terkena hipertensi, yakni faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke. Mengapa bisa demikian?

Studi yang diterbitkan dalam International Journal of Hypertension meninjau data lebih dari 14.000 orang dewasa untuk melihat apakah melewatkan sarapan berkaitan dengan darah tinggi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka yang rutin tidak sarapan memiliki risiko sekitar 20 persen lebih tinggi mengalami tekanan darah tinggi, dibandingkan dengan mereka yang rutin mengisi perut di pagi hari sebelum beraktivitas.

Dampak Melewatkan Sarapan Terhadap Tekanan Darah

1. Mengganggu Ritme Hormon

Melewatkan sarapan dapat mengganggu ritme kortisol, yakni hormon stres yang secara alami meningkat di pagi hari. Jika sarapan terlewat, kadar kortisol dapat melonjak di kemudian hari, yang berimbas pada meningkatnya tekanan darah.

2. Mengganggu Sensitivitas Insulin

Tidak sarapan juga dapat berdampak pada terganggunya sensitivitas insulin dan menyebabkan lonjakan gula darah pada waktu makan berikutnya. Lonjakan gula darah yang buruk dapat mengeraskan pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.

3. Makan Berlebihan

Jika seseorang melewatkan sarapan, kemungkinan untuk makan secara berlebihan di siang hari meningkat. Ditakutkan, makanan-makanan yang disantap tidaklah terkontrol, seperti yang mengandung banyak garam, gula, dan lemak tidak sehat.

Dampak lain dari melewatkan sarapan adalah terganggunya suasana hati dan konsentrasi. Perut yang kosong di pagi hari dapat membuat seseorang merasa lebih lelah, pikiran kabur, atau suasana hati yang rendah. Gula darah rendah di pagi hari berdampak pada fokus dan produktivitas.

Melewatkan sarapan mungkin awalnya membantu menurunkan berat badan. Namun, ini dapat berdampak buruk seperti bisa mengubah hormon nafsu makan (ghrelin dan leptin), memperlambat metabolisme, dan mendorong penambahan berat badan seiring waktu.

Tidak sarapan juga dapat memicu adanya peradangan, kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) yang lebih tinggi, dan kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) yang lebih rendah. Semuanya merupakan faktor risiko buruknya kesehatan kardiovaskular.

Simak Video "Video Mitos atau Fakta: Batasi Konsumsi Garam Bisa Turunkan Tekanan Darah Tinggi"
[Gambas:Video 20detik]
(dpy/kna)


Read Entire Article