Hanya 5 Persen Orang Indonesia Cukup Makan Serat

22 hours ago 3
Ilustrasi Anak Makan Sayur. Foto: Shutterstock

Di tengah rendahnya konsumsi serat masyarakat Indonesia, para ahli gizi kembali menyoroti pentingnya peran keluarga dalam membentuk kebiasaan makan sehat sejak dini.

Ahli Gizi, Seala Septiani, S. Gz, M. Gizi, mengungkap, hanya sekitar 5% orang Indonesia yang mengonsumsi buah dan sayur dalam jumlah cukup setiap hari. Padahal, kebutuhan serat yang ideal berkisar 4–5 porsi per hari, namun angka tersebut baru dipenuhi oleh sebagian kecil masyarakat, termasuk pada kelompok anak-anak.

“Yang sudah cukup itu 4-5 porsi per hari. Ini kecil sekali, termasuk anak-anak,” ucap Seala dalam acara kumparanMOM Mom's Meet Up: Healthy Minds, Healthy Bodies bersama Novo Nordisk Indonesia dan Unicef di Jakarta Selatan, Kamis (27/11).

Menurut Seala, pola makan anak yang kurang serat biasanya terbentuk sejak kecil. Dampaknya, kebiasaan makan yang kurang baik tersebut akan melekat saat remaja, ketika tubuhnya kembali tumbuh pesat di fase akhir pubertas.

Ahli Gizi, Seala Septiani, S. Gz, M. Gizi, dalam acara kumparanMOM Mom's Meet Up: Healthy Minds, Healthy Bodies bersama Novo Nordisk Indonesia dan Unicef di Jakarta Selatan, Kamis (27/11/2025). Foto: Dok. Novo Nordisk Indonesia

“Anak-anak nggak biasa makan sayur, pas remaja lagi memang tumbuhnya cepat sekali, dia pilihlah makanan yang katanya harus protein. Tapi protein-protein malah yang tinggi lemaknya,” imbuhnya.

Tips Bagi Orang Tua untuk Perbaiki Pola Makan Anak

Seala menekankan pentingnya makan bersama sebagai bentuk keteladanan. Ia menjelaskan, kebiasaan makan keluarga sangat memengaruhi minat anak terhadap sayur.

“Kita makan bareng sama anak, kita juga makan bareng “emmm sayur enak’,” katanya, mencontohkan.

Ilustrasi makan sayuran. Foto: Shutterstock

Ia mengingatkan agar orang tua tidak hanya menyuruh anak makan sayur tanpa memberi contoh. Menyuruh anak makan sayur sendirian dapat membuat mereka merasa kesepian dan kurang termotivasi, Moms. Terlebih, serat dibutuhkan oleh tubuh, berapa pun usianya. Sehingga ketika keluarga makan serat, tidak hanya sedang memberi contoh baik pada anak, tapi juga menjaga kesehatan tubuhnya masing-masing.

Ilustrasi Anak Makan Sayur. Foto: Shutterstock

Karena itu, makan bersama keluarga secara rutin menjadi cara efektif untuk menciptakan role model positif. Dengan melihat orang tua menikmati sayur, anak akan lebih mudah meniru perilaku tersebut. Cara ini dapat membantu anak yang awalnya sulit makan menjadi lebih ceria saat makan, sekaligus mencegah risiko obesitas di kemudian hari.

“Yang tadi susah makan menjadi happy makannya. Nggak usah dipaksa, anak juga jadi tidak menjadi obesitas di kemudian hari. Jadi, kalau ingin anak kita makan sayur, kita orang tua juga makan sayur,” tegas Seala.

Read Entire Article