Munculnya sejumlah pengakuan artis muda yang mengumumkan diagnosis kanker payudara memicu pertanyaan apakah insiden kasusnya semakin meningkat di usia sebelum 50 tahun.
Misalnya, Jessie J, penyanyi pop 30-an bercerita bagaimana dirinya lebih dari sebulan lalu harus menjalani operasi karena kanker payudara. Begitu pula dengan Katie Thurston, eks bintang 'The Bachelorette' mendokumentasikan perjalanannya mengidap kanker payudara stadium 4 di usia 34 tahun.
Aktor Danielle Fishel, yang dikenal karena perannya dalam sitkom era 90-an 'Boy Meets World' juga mengalami hal yang sama. Didiagnosis kanker payudara pada usia 43 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari CNBC, diagnosis baru kanker payudara pada perempuan muda telah meningkat pesat dalam dekade terakhir. Dari tahun 2012 hingga 2021, data terbaru menunjukkan angkanya meningkat 1,4 persen per tahun pada perempuan di bawah 50 tahun, dibandingkan dengan 0,7 persen per tahun pada perempuan berusia 50 tahun ke atas.
Tren ini berlaku untuk semua kelompok ras atau etnis, terutama perempuan Asia, Amerika dan Kepulauan Pasifik di bawah usia 50 tahun. Diagnosisnya telah meningkat hampir 50 persen sejak tahun 2000. Perempuan kulit hitam memiliki tingkat kanker payudara tertinggi sebelum usia 40 tahun dan paling mungkin meninggal karena penyakit ini.
Perempuan di bawah usia 40 tahun umumnya tidak disarankan untuk menjalani mammogram kecuali mereka memiliki faktor risiko kanker payudara yang kuat, seperti riwayat keluarga atau mutasi genetik. Dalam hal ini, American Cancer Society merekomendasikan mammogram dimulai pada usia 30 tahun, ditambah MRI payudara tahunan.
Gejala yang Perlu Diwaspadai
Beberapa dokter kanker payudara mengatakan pasien yang lebih muda harus berhati-hati untuk tidak mengabaikan gejala seperti benjolan atau keluarnya cairan dari puting.
"Karena kita melihat semakin banyak perempuan muda yang didiagnosis, kita perlu menangani kasus-kasus ini dengan serius," kata dr Rani Bansal, asisten profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Duke.
Kepala bedah payudara di Penn Medicine dr Oluwadamilola Fayanju, mengatakan pasien termudanya yang didiagnosis kanker baru berusia 17 tahun. Ia menyarankan agar perempuan muda yang menunjukkan gejala pergi ke fasilitas medis berpengalaman dalam melihat kemungkinan kanker.
Bagi perempuan dengan risiko kanker payudara yang tinggi, katanya, mungkin lebih baik bagi terhubung dengan penyedia layanan kesehatan payudara khusus yang dapat memantau dengan cermat dan melakukan pemeriksaan rutin bahkan sebelum usia 40 tahun.
Kanker di Usia Muda Lebih Agresif
Perempuan muda masih lebih mungkin didiagnosis kanker payudara agresif dibandingkan perempuan lebih tua. Salah satu alasannya, karena mereka tidak terlalu sering diskrining, sehingga lebih sulit untuk mendeteksi kasus sejak dini. Perempuan muda juga lebih mungkin didiagnosis kanker payudara triple-negatif, yang cenderung menyebar cepat dan memiliki lebih sedikit pilihan pengobatan.
Dr Virginia Borges, seorang profesor onkologi medis di University of Colorado Cancer Center, mengatakan semua perempuan yang didiagnosis kanker payudara sebelum usia 35 tahun memiliki kemungkinan lebih tinggi kanker menyebar ke seluruh tubuh mereka, karena alasan yang belum sepenuhnya dipahami oleh para dokter.
"Ini seperti teka-teki besar dari semua faktor berbeda yang dapat berkontribusi pada mengapa kita melihat kanker ini berperilaku seperti itu," kata Borges.
Bansal mengatakan para dokter berharap untuk mempelajari lebih lanjut tentang perawatan mana yang lebih cocok untuk perempuan di bawah 50 tahun.
"Kita membutuhkan lebih banyak data untuk menyesuaikan perawatan kita dengan lebih baik terhadap perempuan yang lebih muda," katanya. "Banyak penelitian yang dilakukan dilakukan pada perempuan yang lebih tua."
Inikah Pemicunya?
Ada beberapa misteri mengapa perempuan yang lebih muda didiagnosis kanker payudara pada tingkat lebih tinggi. Para dokter umumnya sepakat bahwa ada beberapa faktor yang berperan, termasuk gaya hidup, hormon, dan paparan lingkungan.
Pola makan tinggi makanan ultra-olahan atau kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan obesitas, yang pada gilirannya meningkatkan risiko kanker. Wanita berusia 30-an dan 40-an juga telah meningkatkan konsumsi alkohol mereka dalam beberapa dekade terakhir, dan konsumsi alkohol dikaitkan dengan kanker payudara.
Paparan terhadap racun lingkungan seperti polusi udara, bahan kimia berbahaya, atau mikroplastik juga dapat berperan.
Beberapa peneliti mengatakan diperlukan lebih banyak data untuk menyimpulkan hubungan tersebut secara pasti.
"Semoga saja dalam beberapa tahun ke depan, kita akan memiliki lebih banyak wawasan mengenai bagaimana paparan di masa awal kehidupan mendorong risiko kanker payudara," kata Dr Adetunji Toriola, seorang profesor di operasi di Fakultas Kedokteran Universitas Washington.
Simak Video "Video: Sembuh dari Kanker Payudara, Nunung Beri Pesan untuk Jaga Kesehatan"
[Gambas:Video 20detik]
(naf/up)