Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) berkomitmen menguatkan riset yang berdampak dan menjawab permasalahan masyarakat melalui program-programnya, termasuk dalam bidang pemerataan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
"Kami dorong riset-riset agar mampu menjawab tantangan riil masyarakat, dan hasilnya dapat dihilirisasi menjadi produk yang siap dimanfaatkan atau dikomersialisasikan," kata Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto dalam taklimat media di Jakarta, Kamis.
Mendiktisaintek menekankan langkah ini senada dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya terobosan di bidang sains dan teknologi untuk menjawab kebutuhan bangsa dan menjaga daya saing Indonesia di tengah perkembangan global.
Untuk dapat mencapai hal tersebut, Mendiktisaintek Brian menyebutkan riset dasar atau fundamental perlu dikuasai bersama dengan riset terapan yang akan memiliki hasil yang dibutuhkan masyarakat.
Baca juga: Mendiktisaintek minta kampus jadi penggerak ekonomi berbasis iptek
"Penguasaan ini dimulai dari pengembangan ekosistem riset yang diawali di perguruan tinggi, yang bersifat multidisipliner dan kolaboratif," ujar Mendiktisaintek.
Selain itu ia mendorong kolaborasi lintas sektor agar berperan strategis dalam optimalisasi akademik di perguruan tinggi.
Di tingkat pemerintah daerah (pemda), Kemdiktisaintek mendorong pemda untuk berkolaborasi dengan perguruan tinggi untuk memecahkan masalah, seperti tata kota atau pengelolaan sampah.
"Kami telah bertemu dan mendiskusikan kerja sama dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan Perikanan, Kementerian ESDM, dan Kementerian/Lembaga (K/L) lainnya. Beberapa kebutuhan kami akan libatkan dosen, bahkan mahasiswa," ucap Mendiktisaintek Brian Yuliarto.
Baca juga: Kemdiktisaintek kucurkan Rp47 miliar guna perkuat riset di 38 provinsi
Dalam kesempatan yang sama Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjen Risbang) Kemdiktisaintek Fauzan Adziman menyatakan kemitraan menjadi kata kunci dalam pengembangan dan eksekusi program-program Kemdiktisaintek.
Utamanya, kata dia, yang terdapat dalam tahap komersialisasi, dimana dibutuhkan program transfer teknologi melalui kemitraan.
"Kami merancang program dengan seksama dari hulu ke hilir, supaya betul-betul bermanfaat bagi masyarakat. Kami menjalin kerja sama erat dengan industri, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), akademisi, investor, hingga pemerintah daerah," katanya.
Diketahui, hingga kini lebih dari 3.300 proposal telah didanai dengan jumlah fokus tertinggi antara lain di bidang kesehatan, digitalisasi, ekonomi hijau, dan ekonomi kreatif.
Kemdiktisaintek memastikan bahwa pendanaan ini tersebar merata di seluruh provinsi untuk memperkuat ekosistem riset di Indonesia.
Baca juga: Wamen Stella pastikan anggaran riset Rp1,8 triliun sampai ke Papua
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.