Lokasi Syuting Game of Thrones di Kroasia Terancam Akibat Tarif Trump

2 months ago 15
 Google Street ViewLokasi syuting 'Game of Thrones' di St. Dominic Street di Dubrovnik, Kroasia. Foto: Google Street View

Kota kuno Dubrovnik di Kroasia menjadi magnet wisatawan karena pernah jadi lokasi syuting series Game of Thrones dan film Star Wars: The Last Jedi.

Namun, pernyataan Presiden AS Donald Trump yang ingin menetapkan tarif 100% terhadap semua film yang diproduksi di luar Amerika Serikat membuat industri hiburan, khususnya warga lokal di Dubrovnik waswas para sutradara tidak mau lagi syuting di sana.

"Ada gangguan besar karena tarif yang direncanakan akan diberlakukan Trump," kata sutradara film Kroasia, Igor Aleksandar Nola. Apalagi, biaya produksi film sedang terpukul karena pergolakan ekonomi global.

"Sebagian pembiayaan yang berasal dari bank dan dana investasi untuk seni audio visual telah dicadangkan karena ketidakpastian," kata Nola saat diwawancara Reuters, Jumat (16/5).

Negara-negara Eropa Tengah dan Balkan menjadi destinasi Hollywood selama bertahun-tahun karena pemandangan alamnya yang dramatis, perpaduan gaya arsitektur, dan rendahnya biaya syuting. Jika suatu film atau series terkenal, lokasi syutingnya seketika populer di kalangan wisatawan.

 AFP/CHRIS DELMASBackground gala premier Game of Thrones: House of the Dragon. Foto: AFP/CHRIS DELMAS

"Game of Thrones mengubah Dubrovnik," kata pemandu wisata, Ivan Vukovic. Ia menyebut, sekitar seribu wisatawan ikut dalam tur Game of Thrones setiap hari.

Perubahan itu juga terlihat dari toko-toko suvenir baru yang dibuka di sana, pekerjaan untuk pemandu wisata, dan warga setempat yang membantu produksi film di luar musim.

"Semua ini menciptakan ledakan ekonomi yang besar," kata Vukovic.

Dubrovnik menerima sekitar 1,4 juta wisatawan per tahun. Wali Kota Dubrovnik, Mate Frankovic, mengatakan tak menyangka krisis akan berlangsung lama atau berdampak serius pada produksi film dan wisata di Dubrovnik.

"Sejujurnya saya tidak bisa membayangkan satu pun film AS yang serius dan produksi skala besar tanpa melibatkan kota besar Eropa," katanya.

Read Entire Article