Menhut-Menpar Bahas Peningkatan Keselamatan di Destinasi Wisata Alam

1 day ago 10

Jakarta -

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menggelar pertemuan strategis bersama Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana. Hal ini dilakukan guna memperkuat sinergi lintas sektor antara konservasi sumber daya alam dan pengembangan pariwisata berkelanjutan.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak sepakat untuk menindaklanjuti kerja sama melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) sebagai landasan kolaborasi program ke depan.

Pertemuan ini juga membahas pemanfaatan hibah dari Zayed Foundation (Uni Emirat Arab) senilai USD 4,7 juta atau setara Rp 76,9 miliar untuk mendukung program konservasi komodo dan kawasan sekitarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dana hibah tersebut diharapkannya menjadi katalis penting dalam penguatan perlindungan spesies langka sekaligus mendukung pengembangan wisata alam berbasis konservasi.

Raja Juli menegaskan bahwa arah pengembangan wisata alam Indonesia harus berpijak pada prinsip ekowisata, bukan pariwisata massal. Menurutnya, wisata alam harus mengandung nilai edukasi dan kulturan.

"Tren wisata alam yang meningkat saat ini memang menggembirakan. Namun, kita tidak bisa hanya mengandalkan semangat FOMO. Wisata alam harus mengandung nilai edukasi dan kultural. Kita cari titik temu antara konservasi dan pariwisata yang bertanggung jawab," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (30/7/2025).

Merespons insiden kecelakaan di jalur pendakian Gunung Rinjani, Raja Juli juga menekankan pentingnya perbaikan manajemen pendakian, termasuk pemeringkatan tingkat kesulitan jalur pendakian, penerapan sistem kuota, serta penyusunan standar operasional prosedur (SOP) pendakian yang lebih baik.

Sementara itu, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyatakan dukungan terhadap penguatan aspek keselamatan dan pengelolaan risiko di destinasi wisata.

"Insiden di Rinjani menjadi pengingat bagi kita semua bahwa intervensi lintas sektor diperlukan. Kita akan bentuk tim kerja bersama untuk peningkatan standar keselamatan di destinasi wisata alam," ungkapnya.

Ia juga menegaskan bahwa sektor konservasi memiliki hubungan erat dengan pengembangan pariwisata.

"Wisata yang berkelanjutan tidak mungkin terwujud tanpa perlindungan terhadap alam. Sinergi ini sangat penting untuk masa depan pariwisata Indonesia," ujarnya.

(akd/ega)

Read Entire Article