Menkes Sebut Cuma di 2 Negara Ini Jadi Dokter Spesialis Harus Bayar, Lainnya Digaji

3 hours ago 6
Jakarta -

Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin heran dengan program kedokteran spesialis di Tanah Air. Untuk bisa mendapatkan gelar, para calon dokter spesialis harus mengeluarkan biaya pendidikan.

"Ada dua negara yang (calon) dokter spesialisnya harus bayar, Indonesia dan Lithuania. Ini aku sudah cek," kata Menkes Budi dalam sambutannya di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (27/8/2025).

Padahal, di banyak negara, mereka yang ingin mendapatkan gelar 'dokter spesialis' justru mendapatkan gaji. Kalaupun harus bayar, biayanya masih lebih murah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di negara lain, mau jadi dokter spesialis itu dibayar gajinya. Ini bukan maksudnya kita menyalahkan, tapi kita melihat best practice-nya, di negara lain itu seperti apa," tegas Menkes.

Selain akan memperbanyak jumlah dokter spesialis di dalam negeri, Menkes Budi juga menyoroti bagaimana nantinya dokter-dokter ini bisa tersebar merata di seluruh Indonesia.

"Kenapa distribusi ini nggak pernah beres-beres sudah 80 tahun Indonesia merdeka?" kata Menkes Budi.

Menurutnya, ini terjadi karena masih adanya 'kompetisi' terkait rekrutmen dokter spesialis. Padahal, hal-hal seperti ini tidak terjadi di negara-negara maju seperti Amerika Serikat atau Korea Selatan.

"Kita misalkan rumah sakit di Taliabu, kami mau kasih cath lab (Catheterization Laboratory), ada spesialis radiologinya nggak di Taliabu? 'Nggak ada'. Nah, rumah sakit di Taliabu (harusnya) dokter umumnya belajar dokter spesialis (radiologi)," katanya.

"Bukan kemudian dia dikompetisikan dengan orang Jakarta atau Surabaya, pasti kalah. Dan orang Jakarta atau Surabaya nggak mungkin mau masuk ke Taliabu," lanjutnya.

Ke depannya, masalah distribusi dokter akan menggunakan metode prioritas yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

"Masyarakat butuh dokter spesialis di Taliabu, butuh dokter spesialis di Aru, butuh dokter spesialis di Anambas, nah rumah sakit Anambas, rumah sakit Aru, rumah sakit Taliabu mendapatkan prioritas untuk mengirimkan (calon) dokter spesialisnya. Orangnya yang sudah bekerja di sana," katanya.

"Akibatnya apa? Setelah lulus, mereka kembali," tutupnya.

(dpy/up)


Read Entire Article