Menyusui Bukan Sekadar Memberi ASI, Tetapi Juga Ciptakan Ikatan Batin Ibu-Anak

1 week ago 5

Jakarta -

Air Susu Ibu (ASI) mengandung nutrisi terbaik dan terlengkap untuk buah hati. ASI dirancang sempurna, kaya akan makronutrien dan mikronutrien esensial yang beradaptasi dengan kebutuhan bayi yang terus bertumbuh.

Lebih dari sekadar nutrisi, menyusui juga merupakan sebuah ritual kasih yang mengukir jalinan ikatan batin tak terputus antara Ibu dan buah hati.

"Breastfeeding itu kita bonding nomor satu. Jadi sebenarnya ada statement menyusui itu, bukan sekedar memberi ASI. Jadi, yang penting gue kasih ASI nih. Nggak gitu. Karena direct breastfeeding itu kita membangun hubungan antara Ibu dan anak," kata Ketua Satgas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Naomi Esthernita Fauzia Dewanto, Sp(A), SubspNeo(K) kepada detikcom, Senin (21/7/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Produksi dan kualitas ASI adalah cerminan dari kondisi Ibu. Seorang Ibu menyusui membutuhkan asupan energi dan nutrisi yang lebih tinggi untuk dapat menghasilkan ASI deras dan berkualitas.

Pemenuhan gizi yang optimal bagi Ibu menyusui sangat esensial agar kualitas ASI yang diterima anak tetap terjaga baik, memastikan bayi mendapatkan semua nutrisi esensial yang dIbutuhkan untuk tumbuh kembangnya.

dr Naomi menuturkan jika Ibu menyusui kekurangan nutrisi yang memadai, termasuk protein, lemak dan mineral, hal ini dapat menyebabkan cadangan nutrisinya terkuras untuk mempertahankan produksi ASI bagi bayi. Menyusui membutuhkan banyak energi dan nutrisi sehingga penting bagi Ibu memastikan kecukupan gizi di masa-masa tersebut.

"Semua komponen nutrisi itu penting. Jadi kan ada makronutrien, ada mikronutrien, ada vitamin dan mineral, semuanya penting," beber dr Naomi.

Ada beragam cara pemenuhan nutrisi Ibu menyusui yang disesuaikan dengan kebutuhannya. Tambahan asupan seperti nutrisi tambahan dan susu, jika diperlukan, bisa dikonsumsi untuk memenuhi asupan gizi Ibu.

"Tergantung kebutuhan Ibunya, jelas. Karena tiap orang kan berbeda. Yang penting adalah, si Ibu makan dengan komposisi yang cukup. Karbohidrat, protein, lemak, dari segi makronutrien. Tentunya mikronutrien dan vitamin mineralnya dia juga harus penuhi," jelas dia.

Dukungan Penuh untuk Ibu Menyusui

Sesuai dengan tema World Breasfeeding Week 2025 yakni Prioritize Breastfeeding: Create Sustainable Support Systems, dukungan bagi Ibu menyusui adalah tanggung jawab bersama. Keberadaan dan dukungan suami, keluarga dan teman ikut membantu Ibu dalam mempertahankan menyusui.

Perjalanan menyusui seringkali tak mudah. Mulai dari ASI yang belum lancar di awal, puting lecet yang menyakitkan, hingga kelelahan ekstrem dan baby blues yang membayangi. Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan tahun 2022 menunjukkan bahwa cakupan ASI Eksklusif untuk bayi usia 0-5 bulan di Indonesia masih di angka 52,2 persen.

Menyusui bukan lagi sebagai tanggung jawab tunggal seorang Ibu, melainkan sebagai tanggung jawab kolektif bersama. dr Naomi mengatakan pemerintah juga ikut berperan penting untuk mendukung terlaksananya pemberian ASI eksklusif untuk anak dengan memperkuat kebijakan pro-menyusui, seperti cuti melahirkan yang memadai, penyediaan fasilitas ruang laktasi yang layak di tempat umum dan tempat kerja.

Peran suami dan keluarga juga tak kalah pentingnya. Sesederhana membantu menyiapkan kebutuhan Ibu saat sedang menyusui agar bisa fokus pada bayi, dapat meningkatkan semangat dalam memberikan ASI eksklusif.

"Itu rangkaian dari proses supporting. Jadi kita men-support, menyusui dengan proses yang berkesinambungan," beber dia.

Dengan support system dan pengetahuan yang baik tentang nutrisi, menjadi Ibu menyusui bisa menyenangkan. SIAPA TAKUT JADI Ibu?


(kna/up)

Read Entire Article