Misteri Kapal-kapal Aneh di Palabuhanratu

1 day ago 1
Jakarta -

Artikel terpopuler detikTravel, Kamis (31/7/2025) adalah tentang kemunculan kapal-kapal aneh dan misterius di Palabuhanratu Sukabumi, di zaman kolonial Belanda dulu.

Kapal-kapal misterius itu terlihat di perairan Teluk Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Tampak dua kapal selam dan sebuah kapal bercat hijau memperlihatkan diri di muara Sungai Cimandiri.

Dikutip dari pemberitaan Kantor Berita Aneta and Trouw pada tanggal Rabu 26 Maret 1952, penampakan kapal-kapal itu pertama kali dilaporkan oleh warga pesisir Palabuhanratu di Wijnkoopsbaai dan Ujung Genteng.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga yang melihat kapal-kapal aneh itu langsung melaporkannya kepada kepala desa setempat. Laporan itu kemudian diteruskan ke pihak yang berwenang.

"Kedua kapal selam itu muncul pada Jumat sore sekitar pukul 16.00 di mulut Sungai Tjihoerang tanpa mengibarkan bendera atau tanda pengenal kewarganegaraan," tulis media tersebut.

Laporan tentang penampakan kapal-kapal aneh tersebut memantik penyelidikan oleh pihak yang berwenang saat itu, termasuk Kementerian Dalam Negeri di Jakarta dan Bupati Sukabumi yang saat itu dijabat oleh R. A. Widjajasoeria. Pasukan tentara dan polisi saat itu bahkan ikut terlibat untuk memastikan keamanan wilayah pesisir Palabuhanratu.

Berdasarkan keterangan penduduk pesisir, kapal-kapal tersebut muncul ke permukaan tanpa mengibarkan bendera atau tanda pengenal dari mana asal kewarganegaraan mereka.

Usai kemunculan kapal selam, sebuah kapal bercat hijau memasuki Teluk Wijnkoops (Palabuhanratu) dari barat menuju muara Tjimandiri (Cimandiri). Jenis kapal itu tidak dapat diidentifikasi.

Menurut laporan yang diterima dari Aneta, empat sekoci diturunkan dari kapal tersebut, sementara kapal utamanya tetap berada sejarak tiga kilometer dari lepas pantai.

Perahu-perahu sekoci itu dilaporkan berlayar ke arah pantai, tetapi penduduk setempat tidak berani mendekat, sehingga tidak diketahui apakah ada orang yang akhirnya mendarat.

Tidak berapa lama kemudian, Bupati Sukabumi tiba di Pelabuhan Ratu untuk menyelidiki masalah ini. Pasukan tentara dan polisi telah didirikan di wilayah pesisir untuk melakukan penyelidikan.

Meskipun penyelidikan terus berlanjut selama beberapa tahun, kemunculan kapal-kapal itu tetap menjadi misteri yang belum terpecahkan hingga hari ini.

Artikel terpopuler lainnya adalah mengenai kebijakan bagasi terbaru Lion Group. Lion Air dan Super Air Jet resmi memangkas jatah bagasi gratis jadi maksimal 10 kg. Mulai 17 Juli 2025, semua traveler wajib patuh aturan baru: kabin hanya 7 kg, sisanya bayar lebih.

Kebijakan itu berlaku untuk penerbangan dengan Lion Air dan Super Air Jet. Kapasitas Free Baggage Allowance (FBA) atau bagasi gratis itu turun dibanding ketentuan sebelumnya yang mencapai 15 hingga 20 kg, tergantung rute penerbangan.

Dalam jumpa media di Jakarta, Rabu (30/7/2025) Head of Corporate Communication BookCabin, Deasy Rasjid mengatakan kebijakan tersebut bukan poin baru dalam dunia maskapai LCC. Kebijakan pembatasan bagasi itu sudah lebih dulu dilakukan maskapai luar negeri.

Memang kita turunin. Kenapa? Ya karena memang pasti ada kebijakan tertentu dari maskapai ya. Karena memang kalau saya lihat bahkan banyak sekali maskapai LCC di luar negeri juga semua rangkuman rata-rata 7 sama 10 ya," ujar Deasy.

Dalam kesempatan itu, Deasy berbagi cerita perjalanannya saat menggunakan maskapai LCC lain. Saking ketatnya pembatasan ini, di gate sebelum masuk pesawat terdapat timbangan yang akan memastikan kembali berat bawaan penumpang.

Selain dua artikel di atas, jangan lupa untuk membaca kembali artikel terpopuler lainnya di bawah ini:

Simak Video "Mengikuti Serunya Buggy Ride di Nirwana Garden, Bintan "
[Gambas:Video 20detik]
(ddn/ddn)


Read Entire Article