Pengangguran di Sulawesi Utara Bertambah, Total Ada 83,13 Ribu Orang

2 months ago 16
 dokumen)Pelaksanaan Job Fair di Sulawesi Utara beberapa waktu lalu. (foto: dokumen)

MANADO - Jumlah pengangguran di Sulawesi Utara (Sulut) per Februari 2025 bertambah sebanyak 3,20 ribu orang dibandingkan bulan Februari 2024.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulut, jumlah pengangguran yang ada di 15 Kabupaten dan Kota di Sulut telah mencapai 83,13 ribu orang per Februari 2025 ini atau 6,03 persen.

Kepala BPS Sulut, Aidil Adha, menjelaskan definisi pengangguran adalah penduduk usia 15 tahun ke atas yang tidak bekerja namun sedang

mencari pekerjaan; mempersiapkan usaha baru, sudah diterima bekerja/sudah siap berusaha tetapi belum mulai bekerja/berusaha, atau merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan (putus asa).

"Tingkat pengangguran terbuka atau TPT yang sebesar 6,03 persen berarti dari 100 orang angkatan kerja, terdapat sekitar enam orang menganggur. Pada Februari 2025 ini, TPT mengalami peningkatan sebesar 0,05 persen poin dibandingkan dengan Februari 2024," ujarnya.

Di Sulut sendiri, menurut Aidil, penduduk usia kerja, yakni mereka yang berusia di atas 15 tahun terus meningkat. Pada Februari 2025, jumlah penduduk usia kerja di Sulut sebanyak 2,11 juta orang. Dan dari jumlah usia kerja itu, yang merupakan angkatan kerja sebanyak 1,38 juta orang.

"Dari 1,38 juta penduduk yang merupakan angkatan kerja, yang bekerja hanya 1,29 juta orang. Sedangkan pengangguran sebanyak 83,13 ribu orang, meningkat 4,01 persen secara tahunan,” ujar Aidil.

Sementara jika klasifikasi berdasarkan jenis kelamin, TPT lebih banyak perempuan dibanding laki-laki, di mana TPT perempuan mencapai 7,68 persen dan TPT laki-laki sebesar 5,11 persen.

"Namun, walaupun secara angka perempuan lebih tinggi TPT, tapi terjadi penurunan dibanding Februari 2024 yang sebesar 7,75 persen. Sementara laki-laki justru meningkat dibanding tahun 2024 yang sebesar 4,98 persen," ujar Aidil.

“Sementara jika dilihat secara wilayah, pengangguran di perkotaan sebesar 7,07 persen, sedangkan di perdesaan sebesar 4,54 persen,” ujarnya kembali.

Read Entire Article