Polisi menyiapkan senjata jenis flash ball atau biasa dikenal pelontar gas air mata untuk mengamankan aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Pati hari ini Rabu (13/8). Senjata ini digunakan dalam kondisi darurat.
Kasat Samapta Polresta Pati AKP Ali Mahmudi mengatakan, pihaknya akan menggunakan 12 pucuk senjata flash ball, dan 30 butir peluru flash ball untuk mengamankan aksi besok.
Pihaknya juga sudah menggelar latihan penggunaan senjata itu di Pleton Raimas (Rainmas) di Lapangan Mako Brimob Pati, Senin (11/8).
"Flash ball digunakan hanya dalam situasi tertentu dengan prosedur ketat. Anggota harus tahu kapan, di mana, dan bagaimana menggunakannya," ujar Ali dalam keterangan, Selasa (12/8).
Ia menjelaskan, polisi juga dibekali dengan taktik kecepatan respon dalam penanganan massa. Sebab, dalam aksi unjuk rasa kerusahan bisa terjadi dalam hitungan menit.
"Unjuk rasa bisa berubah menjadi ricuh dalam hitungan menit. Kami siapkan mental anggota agar tetap tenang dan profesional," jelas dia.
Meski begitu, ia menegaskan penanganan massa harus tetap mengedepankan sikap humanis. Ia meminta anggotanya untuk tidak terpancing saat mengamankan aksi demo.
"Kami mengingatkan anggota untuk tetap ramah, tidak terpancing emosi, dan mengedepankan komunikasi persuasif sebelum mengambil tindakan tegas. Tujuannya agar situasi tetap terkendali tanpa harus menimbulkan gesekan yang tidak perlu," kata Ali.