Jakarta -
Rumah Sakit Pelni mencatat sebanyak 24 orang korban aksi demonstrasi masuk IGD. Salah satunya Moh Umar Amarudin, pengemudi ojek online (ojol) yang mengalami luka saat unjuk rasa.
VP Corporate Secretary and Legal PT RS Pelni, Abdul Aziz Purnomo, menyampaikan pada Sabtu (30/8/2025), dari 24 korban tersebut, 19 pasien terindikasi rawat jalan.
"Lima pasien menjalani rawat inap. Dari lima itu, satu orang dirujuk ke rumah sakit tipe A (RSPAD)," ujar Aziz, dikutip dari Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan, satu pasien lainnya dijadwalkan pulang pada Sabtu pukul 16.00 WIB.
Bentrokan Massa dan Polisi
Aksi unjuk rasa yang berlangsung sejak Kamis (28/8) hingga Jumat (29/8) diwarnai bentrokan antara massa dan aparat kepolisian. Situasi memanas pada Kamis malam setelah kendaraan taktis (rantis) Barracuda milik Brimob melindas seorang pengemudi ojol, Affan Kurniawan, hingga meninggal dunia.
Beberapa jam setelah Affan dinyatakan meninggal di RSCM Jakarta Pusat, tujuh anggota polisi yang berada di dalam rantis tersebut langsung ditangkap dan diperiksa oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri. Ketujuhnya kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan mengenakan baju tahanan.
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka turut menjenguk korban luka-luka akibat bentrokan di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan RS Pelni, Jakarta, pada Jumat (29/8) malam.
Di RS Pelni, Gibran menemui Umar yang sempat dikabarkan meninggal dunia, namun ternyata masih hidup dalam kondisi sadar dan menjalani perawatan. Dalam kunjungannya, Gibran menanyakan kondisi luka Umar serta situasi saat dirinya berada di lokasi bentrokan.
Umar mengaku melewati jalan rawan karena banyak akses jalan lain ditutup akibat aksi. Menanggapi hal itu, Gibran meminta Umar untuk beristirahat penuh." Istirahat yang cukup, tiga hari pulang," kata Gibran kepada Umar.
(naf/naf)