Sebutkan Beberapa Tantangan atau Masalah dalam Melestarikan Batik di Era Modern!

3 months ago 16
Sebutkan beberapa tantangan atau masalah yang dihadapi dalam melestarikan batik di era modern. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Wafieq

Sebutkan beberapa tantangan atau masalah yang dihadapi dalam melestarikan batik di era modern! Batik telah ada di Indonesia selama berabad-abad dan mencerminkan tradisi serta nilai-nilai budaya masyarakat.

Motif dan corak batik yang beragam tidak hanya memiliki keindahan estetika, tetapi juga mengandung makna mendalam. Setiap pola batik memiliki cerita dan filosofi tersendiri, yang sering kali berkaitan dengan kehidupan dan masyarakat.

Sebutkan Beberapa Tantangan atau Masalah yang Dihadapi dalam Melestarikan Batik di Era Modern! Ini Jawabannya

Sebutkan beberapa tantangan atau masalah yang dihadapi dalam melestarikan batik di era modern. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Iniizah

Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang diakui UNESCO sebagai Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity pada tahun 2009. Batik bukan hanya sekadar kain.

Dikutip dari situs rsemi www.djkn.kemenkeu.go.id, batik juga menjadi simbol identitas, kreativitas, dan kebanggaan bangsa. Penggunaan batik dalam berbagai acara dapat membantu menjaga kelangsungan warisan budaya ini.

Batik, sebagai warisan budaya Indonesia yang telah diakui UNESCO, menghadapi berbagai tantangan dalam pelestariannya di era modern. Sebutkan beberapa tantangan atau masalah yang dihadapi dalam melestarikan batik di era modern!

1. Persaingan dengan Produk Massal yang Dibuat dengan Teknik Printing

Batik tradisional, seperti batik tulis dan cap, kini bersaing dengan produk batik printing yang diproduksi massal. Termasuk dari luar negeri seperti China

Produk ini seringkali lebih murah dan mudah didapat. Sehingga menggeser apresiasi terhadap batik asli yang memerlukan proses pembuatan yang rumit dan waktu yang lama .

2. Minimnya Minat Generasi Muda

Generasi milenial dan Gen Z cenderung kurang tertarik pada batik, baik sebagai busana maupun sebagai keterampilan. Batik dianggap kuno dan tidak sesuai dengan tren fesyen modern.

Selain itu, proses membatik yang memerlukan ketelatenan. Pembuatan batik juga memerlukan waktu yang lama sehingga membuat profesi ini kurang diminati oleh anak muda.

3. Krisis Regenerasi Pembatik

Jumlah pembatik terus menurun drastis. Data dari Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia (APPBI) menunjukkan bahwa pada tahun 2020 terdapat sekitar 151.565 perajin batik dan sebagian besar berusia tua.

Namun, kini hanya tersisa sekitar 37.914 orang yang masih aktif. Banyak pembatik beralih profesi karena pendapatan yang rendah dan kurangnya dukun...

Read Entire Article