Siapa Yudas Iskariot yang disebutkan menjadi tokoh dalam penyaliban Yesus? Yudas Iskariot adalah salah satu dari dua belas murid Yesus dalam tradisi Kristen. Ia paling dikenal sebagai murid yang mengkhianati Yesus, peristiwa yang akhirnya membuat Yesus ditangkap dan disalibkan.
Namun, sejarah hidup Yudas Iskariot tidak banyak dijelaskan secara detail dalam Alkitab. Informasi tentang dirinya lebih banyak berasal dari Injil Perjanjian Baru dan beberapa catatan tradisi Kristen.
Siapa Yudas Iskariot, Tokoh yang Mengkhianati Yesus?
Jika ingin menelusuri siapa Yudas Iskariot, bisa dimulai dari nama lengkapnya. Ditelusuri dari situs biblestudytools.com, Iskariot diyakini berasal dari kata "Ish Kerioth". Artinya adalah orang dari Kerioth, sebuah kota di Yudea. Dengan begitu, ada kemungkinan Yudas adalah satu-satunya murid Yesus yang berasal dari Yudea, sedangkan murid lainnya mayoritas berasal dari Galilea.
Dalam Injil, Yudas disebut sebagai bendahara di antara para rasul Yesus. Ia bertugas memegang kas atau uang persembahan, tetapi juga dituduh suka mencuri dari uang itu. Hal ini disebutkan dalam kitab Yohanes 12:6.
Yudas lantas menjadi terkenal karena mengkhianati Yesus kepada para imam kepala Yahudi. Ia sepakat menyerahkan Yesus dengan imbalan 30 keping perak, sebagaimana disebutkan dalam Matius 26:14-16. Tanda pengkhianatan Yudas adalah ciuman di Taman Getsemani, yang ia gunakan untuk menunjukkan yang mana Yesus itu kepada tentara.
Setelah Yesus ditangkap, Yudas diliputi penyesalan. Ia mencoba mengembalikan uang perak tersebut, tetapi ditolak oleh para imam. Ada dua versi tentang kematian Yudas dalam Alkitab. Yang pertama, menurut Injil Matius (27:5), Yudas menggantung diri. Sementara menurut Kisah Para Rasul (1:18), Yudas membeli sebidang tanah, lalu mati mengenaskan karena terjatuh dan perutnya terbelah.
Dalam sejarah Kristen, Yudas sering digambarkan sebagai simbol pengkhianatan dan keserakahan. Namun, ada juga tafsir atau teori yang menyatakan peran Yudas sebagai "alat" untuk menggenapi rencana keselamatan Tuhan.
Beberapa teks non-kanonik seperti Injil Yudas (ditemukan pada abad ke-20) bahkan menggambarkan Yudas bukan sebagai pengkhianat, tetapi sebagai murid yang paling memahami misi Yesus. Intinya, misi penebusan manusia oleh Yesus tidak akan pernah terlaksana jika tidak ada Yudas Iskariot. Namun, pandangan ini tidak diakui dalam doktrin gereja arus utama.
Dengan demikian, sudah jelas siapa Yudas Iskariot. Dia adalah sosok murid Yesus yang perannya sangat besar dalam peristiwa penyaliban. Namun, alih-alih pahlawan, pengkhianatannya menjadi kunci terjadinya pengorbanan Yesus menurut iman Kristen. (CR)