Sebanyak 19 jenazah di tempat pemakaman umum (TPU) Cikutra, Kelurahan Neglasari, Kecamatan Cibeunying Kaler, Bandung, telah direlokasi. Relokasi itu dilakukan usai makam di TPU itu terdampak karena dinding penahan sungai Cidurian ambruk.
“Longsor yang terjadi sebelumnya berdampak pada 20 makam. Sebanyak 19 jenazah telah selesai direlokasi,” kata Penjabat (PJ) Wali Kota Bandung, A. Koswara, dalam keterangan tertulisnya diterima pada Sabtu (30/11).
Koswara menyampaikan 19 jenazah tersebut dipindah ke lokasi-lokasi yang lebih aman. Baik ke blok lain di kompleks TPU Cikutra, maupun ke luar area pemakaman itu atas kehendak ahli waris.
Sebanyak 3 jenazah dipindah ke Kota Cimahi, 1 jenazah ke Jakarta, dan 1 jenazah lainnya ke TPU Astana Anyar. Sementara itu, 6 jenazah lainnya dipindah ke blok E3 TPU Cikutra, 1 ke Blok E2, 4 ke blok F, 2 ke blok D, dan 1 lainnya ke blok C TPU Cikutra.
“Keluarga dari makam yang terdampak menyaksikan proses pemindahan tersebut,” imbuhnya.
Koswara juga mengatakan, langkah relokasi tersebut merupakan prioritas utama dalam merespons longsornya tanggul sungai Cidurian. Dia memastikan, proses pemindahan itu dilakukan dengan penuh kehati-hatian.
Perbaikan Tanggul Sungai Cidurian
Tanggul atau dinding penahan sungai Cidurian ambruk pada Rabu (27/11) lalu. Insiden tersebut dipicu terjangan arus banjir air akibat tingginya intensitas hujan di Kota Bandung kala itu.
Tanggul yang jebol memiliki panjang 34 meter di bagian timur dan 21 meter di bagian barat. Saat ini, perbaikan sedang berlangsung.
"Dengan perbaikan ini, kami berharap area TPU Cikutra dapat kembali aman dan nyaman bagi masyarakat, khususnya keluarga yang memiliki makam di sini," ujar Koswara.
Dia mengatakan upaya perbaikan infrastruktur tersebut akan terus dilakukan, khususnya di area-area vital seperti TPU Cikutra, guna mengantisipasi kejadian serupa di masa mendatang.
Perbaikan tanggul yang rusak diharapkan selesai dalam waktu dekat, sehingga aktivitas di TPU Cikutra dapat kembali berjalan normal.