Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa jutaan tenaga kerja asal Indonesia banyak diminati oleh negara-negara di dunia, salah satunya Eropa. Setiap tahun, kata Prabowo, Eropa meminta sekitar satu juta tenaga kerja terutama untuk kebutuhan di bidang perhotelan, cafe, hingga restoran.
“Kepala-kepala negara, pemerintah di Eropa nanya ke saya, can you send? Hotel-hotel dia sekarang gak ada yang kerja, restoran-restoran kewalahan, rakyat mereka gak mau kerja sebagai pelayan,” kata Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Senin (20/10).
Prabowo menilai, orang Indonesia terkenal dengan sifatnya yang ramah, sehingga hal tersebut membuat orang luar negeri terkesan dengan keramahan yang dimiliki. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya penguasaan bahasa asing dalam pendidikan di Indonesia.
“Dan mereka terkesan, katanya orang Indonesia ramah-ramah, berarti kita harus didik mereka bahasa, ada yang bahasa Inggris, mungkin paling banyak di Eropa, mungkin juga kita didik bahasa Bahasa Arab, Bahasa Mandarin, Bahasa Jepang, Bahasa Korea,” ujar Prabowo.
Selain sektor perhotelan hingga restoran, Prabowo menyebut tenaga kerja Indonesia juga dibutuhkan dalam sektor kesehatan, seperti untuk menjadi perawat atau pendamping profesional (caregiver) di rumah sakit maupun fasilitas perawatan pribadi.
“Karena caregiver dan perawat itu pekerjaan yang berat, fisik juga berat, berdiri dari tempat tidur ke tempat tidur, urusan dengan orang sakit, berbahaya itu di rumah sakit pusat daripada bakteri dan virus, dia harus berani, dia harus mandiin. Bayangkan ini pekerjaan rakyat kita terkenal tabah dan sopan dan ramah, mereka minta,” tambahnya.
Oleh karena itu, pemerintah perlu membangun akses pendidikan untuk mendukung terutama dalam penguasaan bahasa. Salah satunya dengan rencana pemerintah membangun sekolah terintegrasi di setiap kecamatan guna menyediakan sekolah dengan fasilitas yang sangat baik.
“Tiap sekolah terintegrasi harus punya laboratorium yang cukup bagus. Laboratorium matematika, kimia, biologi, laboratorium bahasa. Bahasa sangat penting. Lapangan kerja, orang Filipina banyak diterima di mana-mana karena dia bisa bahasa Inggris,” jelasnya.
Namun demikian, Prabowo menekankan rencana sekolah terintegrasi belum dapat dijadikan sebagai acuan prestasi karena masih dalam tahap konsep awal. Rencananya pembangunan sekolah terintegrasi baru akan dilaksanakan pada tahun 2026.
“Jadi sekolah terintegrasi ini belum boleh saya gunakan sebagai prestasi. Ini baru embrio konsep, tapi sekolah-sekolah ini saya kira sudah saatnya kita pikirkan,” tegasnya.