Uniknya Kopi Ngalas Wadas, Identitas dan Kebanggaan Warga Desa Wadas

14 hours ago 3
Jakarta -

Berasal dari Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, kopi Ngalas Wadas sempat mendunia dan jadi simbol persatuan. Namun kini, kopi Ngalas Wadas terancam punah.

Kopi Ngalas Wadas diambil dari dua kata, yakni 'Ngalas' yang berarti hutan atau alas, dan 'Wadas' yang merujuk pada nama desa di kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah.

Jadi, kopi Ngalas Wadas diartikan sebagai kopi yang tumbuh di hutan-hutan alami Desa Wadas, dengan nuansa yang tetap menyatu bersama alam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Desa Wadas terletak di kawasan perbukitan Menoreh yang memiliki tanah subur dan iklim sejuk. Sejak lama, warga menanam kopi sebagai tanaman sela untuk menopang kehidupan sehari-hari.

Sejarah budidaya kopi di desa Wadas

Desa Tugu Utara Bogor memiliki keindahan alam kebun kopi dengan latar belakang gunung yang indah, di tengah hamparan kebun teh ini terselip kegiatan budidaya kopi Cikoneng yang tengah dikembangkan.Para petani kopi disini merupakan pegawai kebun teh yang pada siang harinya beralih kegiatan dari kebun teh ke kebun kopi. Kegiatan ini dilakukan sejak tahun 2018 dengan harapan meningkatkan pendapatan.Ilustrasi kebun kopi. Foto: Rifkianto Nugroho

Budidaya kopi di Wadas sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Kopi dibawa ke Jawa pada abad ke-17 dan menyebar ke berbagai daerah, termasuk Purworejo.

Masyarakat Wadas menanam kopi secara turun-temurun, menjaga metode tradisional yang mengutamakan kualitas biji.

Mayoritas petani Wadas menanam kopi robusta, karena sesuai dengan kondisi iklim dan tanah. Namun, ada juga yang mulai bereksperimen dengan kopi arabika.

Kopi Ngalas Wadas yang mendunia

Kopi Ngalas Wadas mendunia setelah diperkenalkan dalam acara Feminist Convening On Food Sovereignty di Bangkok, Thailand.

Acara Feminist Convening On Food Sovereignty merupakan pertemuan para pegiat feminisme yang berkonsentrasi terhadap kedaulatan pangan.

Kopi tersebut diangkat dalam acara tersebut karena mayoritas petani kopi di Desa Wadas adalah perempuan.

Bahkan kopi ini pernah dipamerkan dalam acara diselenggarakan oleh Asia Pacific Forum on Woman Law and Development (APWLD) pada 2022, lapor Kompas.com (2/9/22).

Karakteristik kopi Ngalas Wadas

Minum Kopi Hitam di Pagi Hari Bisa Bantu Turunkan Berat BadanIlustrasi kopi hitam. Foto: Ilustrasi iStock

Petani memanen kopi dengan cara manual. Mereka kemudian memetik buah yang hanya matang sempurna. Proses pasca panen seperti pengeringan juga masih dilakukan secara alami.

Kemudian, dijemur di bawah matahari agar cita rasa biji lebih terjaga. Selain iklim dan suhu, proses tersebut juga memengaruhi karakteristik kopi.

Kopi Ngalas Wadas punya rasa pahit tegas, body yang cukup berat, serta meninggalkan aftertaste yang panjang.

Ada sentuhan rasa manis alami dan sedikit earthy, mencerminkan karakter kopi yang tumbuh di bawah rimbunnya pepohonan hutan.

Kopi Ngalas Wadas terancam punah

Kepala BPN Purworejo Andri Kristanto bicara soal isu di Desa Wadas, Sabtu (20/1/2024).Desa Wadas di Purworejo, Jawa Tengah. Foto: Rinto Heksantoro/detikJateng

Ada cerita menarik dibalik penggunaan kata 'Ngalas'. Ngalas yang berarti hutan atau tanah dipakai untuk memperjuangkan Hutan Wadas yang kini terancam dijadikan lahan tambang.

Bagi masyarakat setempat, kopi Ngalas Wadas tak sekadar minuman, tapi juga identitas warga. Masyarakat Wadas menggunakan kopi sebagai simbol persatuan.

Hal tersebut karena mereka tengah menghadapi isu lingkungan dan pembangunan. Kopi Ngalas menjadi penanda keteguhan mereka dalam menjaga alam, lapopr VICE (11/3/22),

Menjadi bagian wisata alam di Purworejo

Banyak aktivis, pencinta kopi, dan wisatawan yang berkunjung ke Wadas bukan hanya untuk mencicipi kopinya, melainkan juga mendengar langsung kisah perjuangan warga menjaga tanah mereka.

Kopi Ngalas Wadas akhirnya punya nilai lebih, yakni tak hanya soal rasa, tapi juga tentang perjuangan dan kebanggaan.

Dengan pesona alam Menoreh, kebun kopi di Wadas berpotensi menjadi destinasi wisata kopi.

Pengunjung bisa merasakan pengalaman ngopi langsung di kebun, melihat proses panen, hingga membeli kopi khas Wadas sebagai oleh-oleh.

Simak Video "Video: Penjelasan BPOM soal Taiwan Larang Indomie Soto Banjar "
[Gambas:Video 20detik]
(raf/adr)


Read Entire Article