Viral Dokter Dipaksa Buka Masker oleh Keluarga Pasien TBC, Dokter Paru Soroti Hal Ini

3 days ago 6
Jakarta -

Baru-baru ini beredar sebuah video yang memperlihatkan seorang dokter di RSUD Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, dimarahi keluarga pasien. Peristiwa tersebut diketahui terjadi pada selasa (12/8) pagi.

Dalam video tersebut yang dilihat detikcom, keluarga pasien tampak emosi dan memaksa seorang dokter untuk membuka masker di hadapan pasien wanita yang tengah berbaring. Dokter tersebut menjelaskan bahwa pasien kehilangan kesadaran lantaran mengalami hipoglikemia atau gula darah rendah, dan tekanan darah yang tak terkontrol.

Kemudian setelah diperiksa lebih lanjut, didapatkan gambaran infiltrat atau gambaran bercak di paru-paru kanan yang mengindikasikan gejala khas dari tuberkulosis (TBC/TB).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi ibunya masuk rumah sakit dengan kondisi tidak sadar dengan hipoglikemia, dengan gula darah rendah. Kemudian tekanan darah yang tidak terkontrol. Kemudian kita melakukan pemeriksaan, dilakukan dan didapatkan gambaran infiltrat atau gambaran bercak di paru-paru kanan. Gambaran dari khas dari TBC," ucap dokter dalam video tersebut.

"Kamu tau infiltrat itu apa? Kamu tau tindakan apa harus seperti apa? Kamu dokter kan? Kamu belum tahu saya kan? Sekarang saya tanya, tindakan yang tempat kalau hanya TBC seharusnya seperti apa? Bukan nunggu sehari-dua hari untuk dahak seperti ini. Ini rumah sakit rsud sekayu, kamu coba bilang apa tadi? Kamu belum tahu saya kan? Kamu cuma menunggu dahak ibu saya, mengasih obat-obatan, kamu bilang nunggu dahak, hanya menunggu dahak untuk menguji lagi ke laboratorium tanpa ada tindakan yang pasti," ucap keluarga pasien.

Dikutip dari detikSumbagsel, Kasubag RSUD Sekayu, Dwi, membenarkan insiden tersebut. Pihaknya kini tengah mengklarifikasi lebih lanjut untuk mengetahui duduk perkara yang sebenarnya.

"Ya benar, itu dokter spesialis ginjal. Di video terlihat beliau dimarahi keluarga pasien dan tetap sabar. Hari ini akan kami bahas dan rapatkan untuk mengetahui kronologi kejadian dan motifnya," kata Dwi, Rabu (13/8/2025).

Menyoroti kasus tersebut, Guru Besar Bidang Ilmu Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Universitas Indonesia (UI) Prof Dr dr Erlina Burhan, SpP(K) menegaskan salah satu langkah penting untuk meningkatkan akurasi diagnosis TB adalah melalui pemeriksaan dahak untuk Tes Cepat Molekuler (TCM).

Menurut Prof Erlina, pemeriksaan dahak memang diperlukan untuk memastikan diagnosis. Namun, dalam kasus pasien yang tidak bisa mengeluarkan dahak, dokter biasanya menilai dari gejala klinis dan hasil foto rontgen.

"Kalau untuk meningkatkan diagnosis TBC ya salah satunya harus diperlukan pemeriksaan dahak, pemeriksaan TCM," ucapnya saat dihubungi detikcom, Rabu (13/8/2025)

"Harus periksa dahak. Walaupun memang kadang-kadang kalau pasien nggak bisa periksa dahak, nggak keluar, kita berdasarkan keluhannya dan juga foto ronsennya. Foto ronsennya kan kata dokternya yang saya dengar memang ada lesi TB kan? Tapi kan untuk memastikan pemeriksaan dahak," lanjutnya lagi.

Lebih lanjut, dr Erlina menjelaskan pemeriksaan TCM sangat penting untuk mendeteksi resistensi TB sejak dini. Tes ini kini menjadi pemeriksaan awal yang direkomendasikan secara nasional, khususnya di fasilitas kesehatan yang sudah memiliki alatnya.

Dirinya juga menyayangkan tindakan keluarga yang memaksa dokter tersebut untuk membuka masker.

Saksikan Live DetikSore:

Lihat Video 'Kata Pakar soal Dokter Dipaksa Buka Masker oleh Keluarga Pasien TBC':

(suc/up)


Read Entire Article