Manila -
Filipina terus mencoba untuk mendapatkan kepercayaan dari turis-turis yang datang. Supaya turis nyaman, Filipina buatkan pengadilan khusus turis.
Dilansir dari Travel Tomorrow pada Kamis (29/8/2024), Filipina telah menyambut 3.860.730 pengunjung internasional antara 1 Januari dan 19 Agustus 2024. Sebagian besar turis datang dari Korea Selatan, Amerika Serikat, Jepang, China, Australia, Taiwan, Kanada, Inggris, Singapura, dan Malaysia.
Namun banyaknya wisatawan berbanding lurus dengan kriminalitas yang terjadi. Sekretaris Departemen Pariwisata Filipina (DOT) Christina Garcia Frasco kini telah mengusulkan pengenalan pengadilan turis khusus yang beroperasi 24/7 yang akan membantu menyelesaikan masalah tersebut dengan lebih efisien.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pertemuan dengan Presiden Ferdinand R Marcos Jr, di Malacañang, ia mengemukakan masalah tersebut kepada pemimpin negara bagian, yang setuju bahwa Kepolisian Nasional Filipina (PNP), Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah (DILG) dan Departemen Kehakiman (DOJ) harus membantu Departemen Pariwisata dalam masalah tersebut.
"Kami sekarang bekerja sama dengan DOJ, dan kami akan bekerja sama dengan departemen kehakiman untuk mendirikan pengadilan pariwisata 24 jam untuk menyelesaikan kejahatan yang berkaitan dengan wisatawan kami", kata Frasco dalam sebuah pertemuan untuk anggaran yang diusulkan DOT untuk tahun 2025 di DPR di Quezon City.
Pengadilan pariwisata 24/7 tidak akan menjadi satu-satunya cara untuk memastikan wisatawan mendapatkan keadilan yang layak saat mereka berlibur di Filipina. Departemen Pariwisata juga berupaya semaksimal mungkin untuk memastikan kehadiran pasukan polisi tambahan di wilayah-wilayah negara yang paling banyak dikunjungi wisatawan.
Saat ini sudah ada 8.000 petugas polisi yang telah menerima pelatihan khusus dari Kepolisian Berorientasi Turis untuk Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat milik Departemen tersebut.
Kejahatan terhadap turis di Filipina merupakan masalah yang terus berulang. Juni lalu, empat petugas polisi ditangkap setelah menculik empat turis asing.
"Saya terkejut bahwa polisi terlibat. Insiden ini merupakan pelanggaran serius terhadap kepercayaan publik dan nilai-nilai inti kepolisian," kata Menteri Dalam Negeri Benhur Abalos dalam konferensi pers saat itu.
Meskipun dua dari mereka berhasil melarikan diri dan memberi tahu pihak berwenang, dua lainnya baru dibebaskan setelah para penculik menerima uang tebusan sebesar 2,5 juta peso atau setara 660 juta. Akhirnya, keempat polisi tersebut berhasil dilacak berkat informasi dari para turis yang diculik dan rekaman kamera.
(bnl/fem)