Gaduh Trem Otonom IKN Disebut Bus Gandeng, Kemenhub: Beda!

1 month ago 21
StarJudi
WinJudi
StarJudi
WinJudi
StarJudi winjudi slot
winjudi
Terkuak Bagaimana Cara Pengemudi Ojek Online Mendapatkan Jutaan Setiap Harinya! Cuma Server Thailand yang Bisa Begini?
3 Racikan Super!! Inilah Kisah Pak Gito Supir Gocar yang Berhasil Merubah Nasibnya
Admin Kim Dari Server Thailand: Jangan Pernah Bosen Main di Mahjong Ways, Besok Pasti Menang, Kami Kasih Garansi! Cek Polanya Disini
Beginilah Nasib Pegawai PPSU Setelah Mendaftar di Server Thailand Main Receh Dapat Jepe Juataan
Cuma Disini Dapat Akun Server Thailand Garansi Tarif Murah, Yang Lebih Mahal? Banyak!
Epic Comeback Mahjong Ways Nekat Pakai Bet Gede Main Di Server Thailand
Main Slot Kakek Zeus Di Server Thailand Modal 30K Maxwin 2 Juta
Paling Viral! Server Thailand Kasih Bocoran Tarif Paling Murah, Ojek Online Kembali Berjaya?
Pola Mahjong Hari Ini ! Main Cuma 1 Menit Profit 5,6 Juta
Slot Vivoslot: Slot Online yang Pernah Berjaya Pada Masanya: Game Roma Apa Kabarnya? Bisa Demo?
Starlight Princess x1000: Cerita Sukses Master Jul yang Menang Ratusan Juta Karena Bermain PG Soft
Bagaimana Rahasia yang Terdapat Pada RTP Game Server Thailand yang Tinggi dan Apakah Akan Memunculkan Menang Paus untuk Keuntungan Maksimal?
Efek Samping Dari Bermain Mahjong Ways Tanpa Menggunakan Pola Gacor Terbaru: Bersiaplah Rungkad Jika Tanpa Pola!
Menggemparkan Admin Server Thailand: 3 Trik Menang Besar di Mahjong Ways yang Diviralkan oleh Bang Boro di Media Sosial
3 Shio Ini Akan Mendapatkan Rezeki yang Berlimpah, Cek Disini Cara Menang Besar di Sugar Rush

Jakarta -

Kereta atau trem tanpa rel autonomous rapid transit (ART) yang beroperasi di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur disebut-sebut mirip bus gandeng. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merespons.

Kereta otonom itu digadang-gadang menjadi transportasi massal para tamu dan undangan saat Upacara HUT Ke-79 RI pada 17 Agustus mendatang di IKN. Trem itu didatangkan dari China dan telah diuji coba oleh Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri.

Dikutip dari Instagram Ditjen Perkeretaapian @ditjenperkeretaapian, Jumat (16/8/2024), Kemenhub memastikan kereta itu berbeda dengan bus gandeng. Dalam unggahan itu sekaligus disampaikan sederet perbedaan kedua moda transportasi itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perbedaan pertama adalah pada ukuran ART yang lebih panjang daripada bus. Dalam PP nomor 5 tahun 2012 tentang Kendaraan disampaikan ukuran bus gandeng maksimal 18 meter, sedangkan kereta tanpa rel di IKN memiliki panjang sampai 30 meter.

"Meski secara fisik memiliki tampilan yang sangat mirip dengan bus gandeng, tapi trem otonom ini memiliki spesifikasi yang berbeda. Sesuai dengan PP nomor 5 tahun 2012 tentang kendaraan ukuran panjang dari keseluruhan dari bus gandeng tidak boleh lebih dari 18 meter, sementara trem otonom sendiri memiliki ukuran panjang keseluruhan sampai 30 meter," keterangan dalam unggahan itu.

Perbedaan kedua ada pada bentuk kendaraan. Kereta tanpa rel IKN memiliki dua muka yang memungkinkan moda transportasi itu berjalan dua arah. Adapun, bus gandeng hanya memiliki satu sisi muka atau hanya bisa berjalan dengan satu arah ke depan.

Ketiga, perbedaan antara kereta otonom dan bus gandeng adalah landasan jalan. ART butuh lintasan rel virtual berupa marka jalan dan magnet sensor. Itu memungkinkan ART dijalankan tanpa pengemudi atau masinis.

Adapun, bus gandeng bisa beroperasi di jalan tanpa perlu rel virtual. Pengoperasiannya harus dilakukan oleh pengemudi.

"Trem otonom juga hanya dapat dioperasikan pada jalur lintasan rel virtual berupa marka jalan dan magnet sensor dan dilengkapi dengan sensor dan radar pada seluruh sudutnya yang memungkinkan pengoperasian tanpa masinis atau driverless seperti LRT Jabodebek," keterangan dalam video itu.

[Gambas:Instagram]

ART juga diklaim memenuhi ketentuan trem dalam UU 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian. Dalam aturan itu disebut trem adalah moda kereta yang berjalan di atas jalan rel yang letaknya sebidang dengan jalan. Yakni, jalur lintasan marka jalan dan magnet sensor disebut sebagai rel virtual yang berfungsi sebagai jalan rel yang mengarahkan jalannya ART.

Jelang Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia, Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat / Plt. Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Basuki Hadimuljono, serta sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju meninjau trem otonom atau Autonomous Rail Transit (ART), di IKN, Selasa (13/8).Jelang Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia, Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju meninjau trem otonom atau Autonomous Rail Transit (ART), di IKN, Selasa (13/8). (Dok. BKIP Kemenhub)

Dikutip dari Antara, Presiden Jokowi telah menjajal kereta otonom pada awal pekan ini.

"Kita ingin transportasi massal di IKN itu berbasis energi hijau dan tadi autonomous rapid transitnya itu listrik, yang kita harapkan nanti bisa digunakan di IKN. Selain murah, itu energinya energi hijau," kata Presiden Jokowi.

Jokowi menambahkan bahwa kereta otonom dapat beroperasional jika jalanan lebar. Jalan raya di IKN pun sudah didesain lebar dan mumpuni untuk kereta otonom berjalan.

"Kalau kita pakai ART ini memang harus jalan itu harus lebar dan jalan di IKN memang sudah didesain lebar, jadi memang cukup untuk itu," kata Jokowi.

Saat menjajal kereta otonom, Presiden didampingi Menteri PUPR/Plt. Kepala OIKN Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Plt. Wakil Kepala OIKN Raja Juli Antoni, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Dalam kesempatan sebelumnya, Menteri PUPR/Plt. Kepala OIKN Basuki Hadimuljono mengungkapkan PUPR sudah menyiapkan empat halte penjemputan untuk melayani masyarakat yang ingin menaiki kereta otonom atau autonomous rail transit (ART) dalam rangka merayakan HUT ke-79 RI.

Terdapat empat halte yang sedang dipersiapkan, yakni halte Sumbu Kebangsaan Barat, halte Hotel Nusantara, halte Bank Indonesia, serta halte Grande.

Basuki mengingatkan bahwa kereta otonom tidak dapat menjemput masyarakat secara sembarangan. Oleh karenanya, ia menyiapkan halte penjemputan.

Terkait dengan skema penjemputan tamu kenegaraan, pemerintah akan menyiapkan bus listrik untuk mengantar tamu ke halte penjemputan kereta otonom.


(fem/fem)

Read Entire Article