Harga Tiket Pesawat ke Indonesia Timur Mahal, Kemenparekraf: Berangkat dari Mana?

Jakarta -

Mahalnya harga tiket pesawat ke Indonesia timur dikritik traveler. Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Nia Niscaya menepis penilaian itu.

Nia mengatakan harga yang mahal itu relatif, tergantung dari mana titik pergi menuju Indonesia Timur.

"Sebetulnya tergantung mau dari mana berangkatnya. Kalau dari Jawa ya mungkin karena jarak. Karena ketika berbicara pariwisata, proximity kan menentukan ya dan tiket itu komponen tiket pesawat, terutama itu 40% dari biaya perjalanan kalau kita berwisata," kata Nia dalam kegiatan The Weekly Brief with Sandi Uno, Jakarta, Senin (2/9/2024).

"Tergantung dari mana kalau kita misalnya dari Bali, dari Lombok ya akan berbeda, tapi kalau di Jakarta mungkin. Tetapi memang source atau sumber atau originasi wisatawan Nusantara tuh di Jawa. Jadi memang kalau harus ke sana ya terasa mahal, karena kita ada pilihan yang di darat kan di Jawa, atraksi juga banyak, kemudian bisa jalan darat karena infrastruktur yang bagus ya itu tadi tergantung," dia menambahkan.

Ia pun menceritakan pengalamannya beberapa waktu lalu saat berada di Labuan Bajo. Menurutnya, berlibur ke destinasi tersebut memberikan pengalaman yang indah dan tak terlupakan.

Nia mendapat ketenangan saat berlibur ke wilayah di Indonesia Timur. Baginya tujuan berwisata memang untuk mendapatkan pengalaman yang belum pernah didapat dalam keseharian.

Dari pengalamannya yang indah di Labuan Bajo itu, Nia menyarankan untuk Wisatawan Nusantara agar mencoba untuk liburan ke Indonesia Timur. Dengan catatan, bukan berarti pariwisata di Pulau Jawa tidak berkualitas, melainkan berwisata ke Indonesia Timur sebagai cara lain untuk menikmati keindahan Indonesia yang masih luas itu.

"Saya kemarin ke Bajo, ketenangan itu saya dapatin suasananya itu emang beda. Ya tapi pariwisata itu kan memang kita selalu ingin mendapatkan sesuatu yang nggak (di dapat) dalam kehidupan keseharian kita ya. Jadi kita sih mendorong juga untuk berlibur yang di luar Pulau Jawa, karena beda bukan berarti Jawa nggak bagus dan nggak menarik murah bagus juga, tapi kan kita pengen variatif ya di dalam berwisata karena yang kita ambil itu kan juga nilai-nilai lokalnya kemudian experience-nya itu setiap tempat memang beda," kata Nia.

"Itulah Indonesia jadi jalan di Indonesia aja jangan keluar negeri," kata Nia sambil tersenyum.

(wsw/fem)