Jangan ... Dulu Sebelum Keliling Indonesia

1 month ago 16
StarJudi
WinJudi
StarJudi
WinJudi
StarJudi winjudi slot
winjudi
Terkuak Bagaimana Cara Pengemudi Ojek Online Mendapatkan Jutaan Setiap Harinya! Cuma Server Thailand yang Bisa Begini?
3 Racikan Super!! Inilah Kisah Pak Gito Supir Gocar yang Berhasil Merubah Nasibnya
Admin Kim Dari Server Thailand: Jangan Pernah Bosen Main di Mahjong Ways, Besok Pasti Menang, Kami Kasih Garansi! Cek Polanya Disini
Beginilah Nasib Pegawai PPSU Setelah Mendaftar di Server Thailand Main Receh Dapat Jepe Juataan
Cuma Disini Dapat Akun Server Thailand Garansi Tarif Murah, Yang Lebih Mahal? Banyak!
Epic Comeback Mahjong Ways Nekat Pakai Bet Gede Main Di Server Thailand
Main Slot Kakek Zeus Di Server Thailand Modal 30K Maxwin 2 Juta
Paling Viral! Server Thailand Kasih Bocoran Tarif Paling Murah, Ojek Online Kembali Berjaya?
Pola Mahjong Hari Ini ! Main Cuma 1 Menit Profit 5,6 Juta
Slot Vivoslot: Slot Online yang Pernah Berjaya Pada Masanya: Game Roma Apa Kabarnya? Bisa Demo?
Starlight Princess x1000: Cerita Sukses Master Jul yang Menang Ratusan Juta Karena Bermain PG Soft
Bagaimana Rahasia yang Terdapat Pada RTP Game Server Thailand yang Tinggi dan Apakah Akan Memunculkan Menang Paus untuk Keuntungan Maksimal?
Efek Samping Dari Bermain Mahjong Ways Tanpa Menggunakan Pola Gacor Terbaru: Bersiaplah Rungkad Jika Tanpa Pola!
Menggemparkan Admin Server Thailand: 3 Trik Menang Besar di Mahjong Ways yang Diviralkan oleh Bang Boro di Media Sosial
3 Shio Ini Akan Mendapatkan Rezeki yang Berlimpah, Cek Disini Cara Menang Besar di Sugar Rush

Jakarta -

"Jangan dulu mati sebelum ke Banda Neira", mungkin sebagian orang sudah pernah mendengar quotes tersebut. Yang menggambarkan betapa indahnya kepulauan itu sehingga Sutan Sjahrir saja menganjurkan untuk berkunjung ke Banda Neira minimal sekali dalam seumur hidup.

Memang bukan tanpa alasan quote ini menjadi begitu terkenal terutama di kalangan para traveler, selain karena Banda Neira memiliki banyak sekali destinasi wisata yang memukau, dan juga warisan sejarah dan budaya yang sangat tak ternilai harganya.

Saya termasuk yang merasa sangat bersyukur sekali karena menjadi salah satu orang yang bisa mengunjungi Banda Neira, meskipun memang bukan sengaja untuk berlibur, tetapi sedang menjalankan tugas untuk meliput salah satu event yang diselenggarakan di Banda Neira waktu itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kalau sengaja untuk berlibur ke Banda Neira, mungkin saya harus menabung terlebih dahulu dan pasti lama untuk bisa berangkat ke Banda Neira. Tapi ya itulah perjalanan hidup, kita tidak tahu apa dan bagaimana semuanya bisa terjadi kalau bukan atas takdir dari Yang Maha Kuasa.

Tahun 2019 saya datang ke Banda Neira untuk meliput even "Pesta Rakyat Banda 2019" yang menjadi salah satu event yang dipromosikan oleh Kementerian Pariwisata saat itu.

Dan hal yang menjadikan even ini menarik menurut saya adalah adanya ritual upacara Cuci Parigi yakni sebuah upacara membersihkan sumur keramat yang dilakukan oleh warga Lontoir di Pulau Banda.

Upacara 10-15 tahun sekali di Banda Neira

Dan upacara Cuci Parigi ini ternyata tidak dilakukan setiap tahun. Upacara ini hanya dilakukan dalam hitungan 10 atau bahkan 15 tahun sekali.

Dan banyak warga keturunan Banda Neira yang tinggal di luar Pulau Banda ataupun yang sedang bekerja di luar pulau sana, berbondong-bondong untuk pulang ke kampung halaman untuk menghadiri upacara Cuci Parigi.

Sudah terbayang kan bagaimana serunya upacara Cuci Parigi itu? Nah nanti akan saya bahas detail acaranya seperti apa.

Untuk bisa sampai ke Banda Neira ini jujur memerlukan waktu yang lumayan lama dan tenaga yang cukup lumayan terkuras. Saya yang dari Bandung harus terlebih dahulu naik pesawat menuju Ambon dari Bandara Soekarno-Hatta yang harus transit selama 2 jam di Makassar sebelum ke Bandara Patimura Ambon.

Sesampainya di Ambon, saya harus cepat-cepat menuju Pelabuhan Yos Sudarso untuk ikut menumpang di kapal milik gubernur Maluku karena tiket Pelni yang biasanya tersedia, sudah habis satu minggu sebelumnya.

Dan perjalanan dari Ambon menuju Banda Neira ini ditempuh dengan waktu selama 6 jam. Eits, ini masih belum seberapa. Menurut penumpang kapal yang sempat saya ajak biacara, jika menggunakan kapal Pelni atau kapal kecil, perjalanan akan memakan waktu 12 jam.

Bayangkan saja puluhan jam terombang ambing di atas lautan lepas. Tetapi semua lelah, perjalanan yang lama, semua terbayarkan ketika saya pertama kali menginjakkan kaki di dermaga Banda Neira.

Senyum dan keramahan warga setempat sudah terlihat ketika saya sampai di kota ini. Belum bangunan peninggalan masa Belanda yang masih berdiri kokoh menjadi saksi bisu perubahan jaman.

Gereja tua Banda, gedung pengasingan Sutan Sjahrir hanya beberapa bangunan yang menjadi penyambut kedatangan saya di pulau penghasil pala terbesar di Indonesia ini.

Banda Neira memiliki dua pulau besar yang ditempati penduduk yakni Pulau Banda Besar dan Pulau Neira. Di kedua pulau inilah saya menghabiskan waktu selama 4 hari dalam rangka meliput even Festival Rakyat Banda.

Beberapa tempat yang sempat saya kunjungi di Banda Neira di antaranya Istana Mini, Rumah Pengasingan Bung Hatta, Rumah Budaya Banda Neira, serta dua benteng terkenal di Banda Neira yakni Benteng Nassau dan Benteng Belgica.

Benteng Belgica ini sangat ramai dikunjungi karena gambarnya diabadikan dalam uang kertas pecahan seribu rupiah.

Di pulau Banda Besar sendiri ada beberapa tempat yang jadi rekomendasi untuk di kunjungi selain Sumur Pusaka Lonthoir yang menjadi tempat pelaksanaan upacara Cuci Parigi, kalian harus datang juga ke Benteng Holandia.

Selain bisa melihat benteng sisa peninggalan Belanda, di sini kalian bisa berfoto dengan latar Gunung Api Banda yang sangat indah. Ahhh... beruntungnya saya karena bisa melihat semua keindahan yang ada di Banda Neira itu secara langsung.

Dan mungkin kesempatan untuk bisa datang lagi ke Banda Neira ini tidak akan datang dua kali.

Meskipun sudah pernah berkeliling ke beberapa pulau di Indonesia, jujur masih banyak juga tempat-tempat yang ada di Indonesia ini yang belum pernah saya kunjungi.

Salah satunya pulau yang memiliki kandungan oksigen tertinggi di dunia, Pulau Gili Iyang di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Pulau Gili Iyang ini jadi salah satu wishlist tempat yang ingin saya kunjungi.

Selain merupakan hidden gem, saya juga bisa sekaligus bertemu sahabat lama saya yang saat ini tinggal di Sumenep. Banyak rencana yang saya bicarakan jika saya jadi berkunjung ke sana.

Saya ingin melihat konsep ekowisata dan perkembangan pariwisata di daerah tersebut, selain ingin traveling tentunya. Mari berkeliling Indonesia, karena masih banyak tempat-tempat yang indah yang harus kalian datangi.

-----

Yuk ikut menjelajah keindahan Sumenep dengan mengirim cerita perjalanan kamu. Klik di sini.

(msl/msl)

Read Entire Article