Ke Kebumen, Ya ke Pantai Mliwis...

3 weeks ago 10
StarJudi
WinJudi
StarJudi
WinJudi
StarJudi winjudi slot
winjudi
Terkuak Bagaimana Cara Pengemudi Ojek Online Mendapatkan Jutaan Setiap Harinya! Cuma Server Thailand yang Bisa Begini?
3 Racikan Super!! Inilah Kisah Pak Gito Supir Gocar yang Berhasil Merubah Nasibnya
Admin Kim Dari Server Thailand: Jangan Pernah Bosen Main di Mahjong Ways, Besok Pasti Menang, Kami Kasih Garansi! Cek Polanya Disini
Beginilah Nasib Pegawai PPSU Setelah Mendaftar di Server Thailand Main Receh Dapat Jepe Juataan
Cuma Disini Dapat Akun Server Thailand Garansi Tarif Murah, Yang Lebih Mahal? Banyak!
Epic Comeback Mahjong Ways Nekat Pakai Bet Gede Main Di Server Thailand
Main Slot Kakek Zeus Di Server Thailand Modal 30K Maxwin 2 Juta
Paling Viral! Server Thailand Kasih Bocoran Tarif Paling Murah, Ojek Online Kembali Berjaya?
Pola Mahjong Hari Ini ! Main Cuma 1 Menit Profit 5,6 Juta
Slot Vivoslot: Slot Online yang Pernah Berjaya Pada Masanya: Game Roma Apa Kabarnya? Bisa Demo?
Starlight Princess x1000: Cerita Sukses Master Jul yang Menang Ratusan Juta Karena Bermain PG Soft
Bagaimana Rahasia yang Terdapat Pada RTP Game Server Thailand yang Tinggi dan Apakah Akan Memunculkan Menang Paus untuk Keuntungan Maksimal?
Efek Samping Dari Bermain Mahjong Ways Tanpa Menggunakan Pola Gacor Terbaru: Bersiaplah Rungkad Jika Tanpa Pola!
Menggemparkan Admin Server Thailand: 3 Trik Menang Besar di Mahjong Ways yang Diviralkan oleh Bang Boro di Media Sosial
3 Shio Ini Akan Mendapatkan Rezeki yang Berlimpah, Cek Disini Cara Menang Besar di Sugar Rush

Kebumen -

Akhir pekan lalu, kami singgah ke Kabupaten Kebumen. Kami menuju Pantai Mliwis.

Tujuan kami ke Kebumen, Jawa Tengah itu awalnya untuk menuju ke Kecamatan Ambal. Lokasinya sebelah tenggara Kota Kebumen. Kecamatan Ambal berada sekira 20 km jaraknya dari jantung kota Kebumen.

Sebagai warga Kota Bandung yang jauh dari pantai, singgah di Ambal tentu harus main ke pantai. Kebetulan saya tahunya hanya Pantai Ambal. Ternyata ada pantai baru, namanya Pantai Mliwis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kabarnya pantai itu baru dibuka. Jadi, belum terlalu ramai apalagi di pagi hari. Tidak berpikir panjang, kami bergegas ke Pantai Mliwis.

Usai salat subuh, kami menuju Pantai Mliwis. Niatnya bukan mengejar sunrise, tapi lebih ke demi menikmati suasana pantai yang masih sepi. Kalau ternyata beruntung dapat sunrise, Alhamdulillah.

Cuaca agak mendung ketika mobil kami tiba di parkiran. Perjalanan dari rumah ke pantai cukup dekat. Sekira 15 menit dengan mobil.

Kakak ipar saya malah bilang kalau jalan kaki cuma 20 menit. Wah, bolehlah.

Suasana pantai memang belum ramai saat kami tiba. Masih banyak tempat kosong untuk duduk-duduk menikmati deburan ombak dan sejuknya angin sepoi-sepoi. Meskipun mendung, pengunjung termasuk kami tetap semangat main di pantai.

Menikmati Pagi di Pantai Mliwis

Pantai Mliwis berlokasi di desa Kenoyojayan, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Tiket masuknya murah meriah.

Pengguna sepeda motor tiketnya Rp 5 ribu. Sementara untuk pengguna mobil, tiketnya Rp 10 ribu.

Nah, kabarnya kalau kita tiba di lokasi sebelum pukul 08.00, kita tidak perlu bayar tiket. Loket tiket baru dibuka pukul 08.00.

Kami tiba sekira pukul 07.30.

Keberuntungan memang selalu melekat pada mereka yang beraktivitas sejak sangat pagi.

Di pintu masuk Pantai Mliwis tertulis fasilitas yang ada di pantai ini. Area bermain anak, salah satunya kolam renang.

Berbagai wisata kuliner yang ditawarkan di warung-warung di sepanjang pantai, persewaan hammock dan tikar, spot foto cakep, dan tentu saja kamar mandi bersih untuk bilas dan keperluan buang hajat lain.

Begitu masuk area pantai, anak-anak saya langsung menghambur ke deburan ombak.Mereka antusias sekali bermain dengan buih-buih ombak. Di sepanjang pantai, pohon-pohon cemara menyumbang udara bersih yang ditiupkan angin sepoi-sepoi.

Saya, suami, dan ibu saya menikmati pantai dengan cara kami masing-masing. Saya memilih membenamkan kaki di pasir pantai. Rasanya ada sensasi tersendiri melihat kaki terbenam di pasir lalu buih-buih ombak menghampiri.

Pasir terbawa ombak meninggalkan kaki tak terlindungi. Pasir di Pantai Mliwis berwarna gelap kehitaman. Pasir itu terbentuk oleh lava dari gunung berapi.

Pantai dengan pasir hitam tidak kalah cantik dengan pantai pasir putih. Apalagi, kalau pantainya bersih dan tidak banyak hewan darat berkeliaran.

Di Pantai Mliwis tidak ada hewan berkeliaran. Itu membuat kami leluasa bermain ombak dan berlarian menyusuri pantai.

Puas main ombak, si bungsu ingin lanjut main di kolam renang. Kami pun menyusuri area Pantai Mliwis memilih kolam renang yang cocok.

Ya, ada beberapa warung makan yang menyediakan fasilitas kolam renang. Pilihan jatuh ke kolam renang yang cukup besar dan ada prosotannya di Warung Fandabi. Kedalaman airnya kurang dari 1 meter. Tiket main di kolam renang Rp 10 ribu per orang.

Sebelum main di kolam renang, anak saya mandi dulu membersihkan pasir yang menempel di tubuhnya. Warung yang kami pilih ini memang menyediakan fasilitas komplet yang dibutuhkan pengunjung.

Kursi dan meja yang memadai untuk makan minum, kolam renang, dan tiga kamar mandi bilas yang bersih beserta air tawar melimpah.

Sembari mengawasi si kecil main di kolam renang, kami memesan sarapan dan minuman hangat. Pilihan menu cukup beragam. Ada pecel, mi goreng, nasi goreng, nasi mawut, soto, mendoan, dan sebagainya.

Untuk minuman, seperti pada umumnya kopi, teh, jeruk dingin/hangat, wedang jahe, kelapa muda, aneka minuman sachet, dan sebagainya.

Di sebelah warung yang kami singgahi, ada warung sate ambal. Tentu saja menu khas Ambal ini tidak saya lewatkan. Kekhasan sate ayam ambal ada pada bumbu satenya, yaitu sambal tempe.

Oh ya, jangan lupa juga beli cemilan khas pantai-pantai di Kebumen. Namanya yutuk. Wujudnya mirip undur-undur. Menurut saya malah mirip kepiting kecil. Yutuk diolah menjadi rempeyek. Bagian punggungnya kriuk setelah digoreng. Rasanya tentu saja gurih.

Tanpa terasa sudah tiga jam kami di pantai. Mendung sudah hilang. Sinar matahari mulai menyapa riang. Pengunjung makin ramai. Warung yang kami singgahi pun sudah makin sibuk melayani pelanggan.

"Pantai Mliwis ramai terus sampai malam. Apalagi kalau tahun baru dan Lebaran. Tapi di sini belum ada listrik yang masuk. Saya buka malam kalau tahun baru dan Lebaran saja. Biasanya listriknya pakai genset," kata Mbak Watik, pemilik Fandabi.

Setelah travelling ke Kebumen, destinasi selanjutnya tampaknya menarik kalau ada kesempatan ke Sumenep, Madura. Setelah singgah ke banyak tempat di Pulau Jawa, sudah waktunya saya menyambangi pulau terdekatnya, Madura.

Mengapa Sumenep? Ada dua alasan utama. Pertama, Sumenep dikenal sebagai pusat keris terkemuka di Indonesia bahkan kini UNESCO pun mengakuinya. Saya menyukai sejarah dan keris merupakan bagian penting dari perjalanan sejarah kerajaan-kerajaan besar di Indonesia.

Alasan kedua memilih Sumenep sebagai destinasi travelling selanjutnya adalah ingin mengunjungi Gili Iyang. Dari banyak referensi yang pernah saya baca, Gili Iyang mempunyai kadar oksigen tertinggi di dunia setelah Jordania. Kabarnya kadar oksigen di Gili Iyang sebesar 2,5 persen.

Tingginya kadar oksigen di sana membuat Gili Iyang dinobatkan sebagai pulau awet muda. Harapan saya bisa singgah ke sana sekali seumur hidup. Saya ingin menghirup udara yang sangat bersih di Gili Iyang lalu menelusuri jejak peradaban Indonesia melalui keris dari pusat keris Nusantara di Sumenep.

Read Entire Article