Kisah Agustinus Wibowo Hampir Diculik di Afghanistan dan Belajar Menertawakan Nasib

1 month ago 18
StarJudi
WinJudi
StarJudi
WinJudi
StarJudi winjudi slot
winjudi
Terkuak Bagaimana Cara Pengemudi Ojek Online Mendapatkan Jutaan Setiap Harinya! Cuma Server Thailand yang Bisa Begini?
3 Racikan Super!! Inilah Kisah Pak Gito Supir Gocar yang Berhasil Merubah Nasibnya
Admin Kim Dari Server Thailand: Jangan Pernah Bosen Main di Mahjong Ways, Besok Pasti Menang, Kami Kasih Garansi! Cek Polanya Disini
Beginilah Nasib Pegawai PPSU Setelah Mendaftar di Server Thailand Main Receh Dapat Jepe Juataan
Cuma Disini Dapat Akun Server Thailand Garansi Tarif Murah, Yang Lebih Mahal? Banyak!
Epic Comeback Mahjong Ways Nekat Pakai Bet Gede Main Di Server Thailand
Main Slot Kakek Zeus Di Server Thailand Modal 30K Maxwin 2 Juta
Paling Viral! Server Thailand Kasih Bocoran Tarif Paling Murah, Ojek Online Kembali Berjaya?
Pola Mahjong Hari Ini ! Main Cuma 1 Menit Profit 5,6 Juta
Slot Vivoslot: Slot Online yang Pernah Berjaya Pada Masanya: Game Roma Apa Kabarnya? Bisa Demo?
Starlight Princess x1000: Cerita Sukses Master Jul yang Menang Ratusan Juta Karena Bermain PG Soft
Bagaimana Rahasia yang Terdapat Pada RTP Game Server Thailand yang Tinggi dan Apakah Akan Memunculkan Menang Paus untuk Keuntungan Maksimal?
Efek Samping Dari Bermain Mahjong Ways Tanpa Menggunakan Pola Gacor Terbaru: Bersiaplah Rungkad Jika Tanpa Pola!
Menggemparkan Admin Server Thailand: 3 Trik Menang Besar di Mahjong Ways yang Diviralkan oleh Bang Boro di Media Sosial
3 Shio Ini Akan Mendapatkan Rezeki yang Berlimpah, Cek Disini Cara Menang Besar di Sugar Rush

Jakarta -

Agustinus Wibowo merupakan seorang traveler sekaligus penulis buku yang baru-baru ini merilis 'Kita dan Mereka'. Simak kisah menarik Agustinus berikut ini:

Agustinus memiliki dongeng perjalanan yang beragam. Kesuakaannya menjelajahi berbagai negara membuat pikirannya terbuka hingga mampu menelurkan beberapa buku.

Belum lama ini detikTravel berkesempatan bertemu dengannya. Agustinus menceritakan satu dari banyaknya cerita perjalanannya yang telah ia lalui.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ternyata pada tahun 2008 silam, Agus sapaan akrabnya pernah hampir diculik supir ketika sedang berada di Kota Kabul, Afghanistan.

"Jadi itu kejadiannya tahun 2008 kalau nggak salah, aku naik taksi tengah malam di Afghanistan itu kan di Kota Kabul itu cukup rawan di mana untuk orang asing itu tidak dianjurkan untuk naik taksi di jalan. Tapi karena aku sudah kebiasaan naik taksi, aku rasa aku nggak masalah jadi waktu itu aku bertamu ke rumah teman," ucapnya kepada detikTravel di Jakarta, Selasa (13/8/2024).

"Keluar itu jam 12 malam kemudian naik taksi nyegat di jalan dan ternyata supir taksinya itu punya niat buruk, dia itu ingin menculik. Jadi di zaman itu tahun 2007-2008 itu tuh banyak penculikan terhadap orang asing dengan modus orang asing itu nanti dijual kepada milisi yaitu Taliban," sambungnya.

Ia menerangkan situasi Kota Kabul yang kala itu masih gelap gulita ketika malam tiba, peneranganya di wilayah itu masih menggunakan genset. Maka dari itu saat malam tiba tak ada pencahayaan di sana, Agus dibawa oleh sang supir ke area perbukitan di sana.

Dengan rasa takut yang tak karuan, Agus pun memberanikan diri untuk bertanya-tanya kepada supir itu dan mengatakan bahwa ia berasal dari Indonesia, yang merupakan negara mayoritas muslim seperti kebanyakan masyarakat di Afghanistan.

"Dan aku juga membacakan doa-doa Islami yang pernah aku pelajari di sekolah karena aku kebetulan sekolah negeri, jadi aku bacakan doa berkali-kali sampai orangnya 'deg' dia bilang 'udah-udah kamu nggak usah baca nanti setelah kamu ngasih duit, aku jadi muslim lagi'," terang Agus.

Agus menjelaskan pandangan orang-orang di sana saat itu bahwa menjadi seorang penganut agama Islam berarti seseorang yang baik. Tapi ketika sedang tidak berbuat baik, maka mereka bukan seorang Islam.

Pada akhirnya peristiwa itu pun tidak terjadi kepada Agus, sang supir membawanya kembali ke area dekat kantor tempat ia bekerja sekaligus tinggal dan di depannya merupakan kantor dari Kementerian Dalam Negeri Afghanistan.

"Jadi daerah situ tuh 24 jam pasti ada aparat keamanan, jadi begitu udah deket kantor aku langsung buka pintu mobil dan aku loncat dari mobil, guling-guling di salju, kemudian dari arah berlawanan ada mobil datang dan hampir ketabrak," ingat Agus.

Hingga akhirnya ia diselamatkan oleh petugas yang tengah berjaga di sana. Dari kejadian itu pun membuat Agus selama beberapa tahun trauma ketika harus menggunakan taksi, namun dengan pengalaman tersebut tak membuatnya kapok untuk melakukan perjalanan kembali.

Dan Agus mengambil satu pelajaran dari pengalamannya itu, bahwa untuk bisa berjuang hidup sekalipun berada di negara konflik, manusia harus bisa menertawakan nasib dan melihat segala kejadian dari sisi yang lainnya.

"Tapi aku jadi belajar satu hal bahwa di negara yang seperti ini orang harus belajar untuk menertawakan nasib sendiri, karena kita nggak belajar untuk menertawakan nasib sendiri ya akan susah untuk hidup di negara yang penuh konflik seperti ini. Memang berat hidup di Afghanistan tapi ya kita harus bisa belajar tetap melihat hal itu dari sisi yang lain untuk bisa survive," jelas Agus.


(wsw/wsw)

Read Entire Article