Kontroversial, Menteri Israel Ingin Bangun Sinagoge di Al Aqsa

3 weeks ago 11
StarJudi
WinJudi
StarJudi
WinJudi
StarJudi winjudi slot
winjudi
Terkuak Bagaimana Cara Pengemudi Ojek Online Mendapatkan Jutaan Setiap Harinya! Cuma Server Thailand yang Bisa Begini?
3 Racikan Super!! Inilah Kisah Pak Gito Supir Gocar yang Berhasil Merubah Nasibnya
Admin Kim Dari Server Thailand: Jangan Pernah Bosen Main di Mahjong Ways, Besok Pasti Menang, Kami Kasih Garansi! Cek Polanya Disini
Beginilah Nasib Pegawai PPSU Setelah Mendaftar di Server Thailand Main Receh Dapat Jepe Juataan
Cuma Disini Dapat Akun Server Thailand Garansi Tarif Murah, Yang Lebih Mahal? Banyak!
Epic Comeback Mahjong Ways Nekat Pakai Bet Gede Main Di Server Thailand
Main Slot Kakek Zeus Di Server Thailand Modal 30K Maxwin 2 Juta
Paling Viral! Server Thailand Kasih Bocoran Tarif Paling Murah, Ojek Online Kembali Berjaya?
Pola Mahjong Hari Ini ! Main Cuma 1 Menit Profit 5,6 Juta
Slot Vivoslot: Slot Online yang Pernah Berjaya Pada Masanya: Game Roma Apa Kabarnya? Bisa Demo?
Starlight Princess x1000: Cerita Sukses Master Jul yang Menang Ratusan Juta Karena Bermain PG Soft
Bagaimana Rahasia yang Terdapat Pada RTP Game Server Thailand yang Tinggi dan Apakah Akan Memunculkan Menang Paus untuk Keuntungan Maksimal?
Efek Samping Dari Bermain Mahjong Ways Tanpa Menggunakan Pola Gacor Terbaru: Bersiaplah Rungkad Jika Tanpa Pola!
Menggemparkan Admin Server Thailand: 3 Trik Menang Besar di Mahjong Ways yang Diviralkan oleh Bang Boro di Media Sosial
3 Shio Ini Akan Mendapatkan Rezeki yang Berlimpah, Cek Disini Cara Menang Besar di Sugar Rush

Jakarta -

Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, mengusulkan pembangunan sinagoge di kompleks Al Aqsa. Pernyataan itu pun memicu kontroversi dan kecaman.

Melansir Al Jazeerah, Rabu (28/8/2024), ide pembangunan Sinagoge Yahudi di Al-Aqsa itu disampaikan Gvir saat berbicara di Radio Angkatan Darat pada Senin (18/3). Ia mengatakan bahwa orang Yahudi seharusnya diizinkan untuk berdoa di kompleks peribadahan umat Islam itu.

"Jika saya bisa melakukan apa pun yang saya inginkan, saya akan menancapkan bendera Israel di situs tersebut," kata Ben-Gvir dalam wawancara tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ditanya beberapa kali oleh seorang jurnalis terkait wacana membangun sinagoge di situs tersebut, Ben-Gvir menjawab "Ya,".

Al-Aqsa berada di tengah Kota Tua Yerusalem dan berdiri di atas bukit yang oleh umat Islam dikenal sebagai al-Haram al-Sharif atau Bukit Suci yang Mulia.

Kompleks al-Haram al-Sharif adalah rumah bagi dua tempat suci umat Islam, yakni Kubah Shakhrah dan Masjid Al-Aqsa atau Qibli, yang dibangun pada abad ke-8 Masehi. Keseluruhan kompleks itu juga biasa disebut sebagai Masjid al-Aqsa.

Dikutip dari BBC, bagi umat muslim, Al-Aqsa merupakan tempat tersuci ketiga dalam Islam setelah Mekah dan Madinah. Sejumlah nabi pernah disembah di sana, seperti Nabi Ibrahim, Nabi Daud, Nabi Ilyas, dan Nabi Isa.

Umat muslim percaya bahwa Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram di Makkah ke Al-Aqsa, lalu naik ke langit ketujuh selama satu malam pada tahun 620 Masehi.

Masjid Al Aqsha juga pernah menjadi kiblat bagi umat muslim.

Sementara itu, situs seluas 14 hektare tersebut dikenal sebagai Har ha-Bayit atau Bukit Bait Suci, yang juga dianggap sebagai satu-satunya situs paling suci bagi orang Yahudi.

Mereka percaya bahwa Raja Salomo membangun kuil pertama di sana 3.000 tahun yang lalu. Kuil Yahudi kedua yang dibangun di sana telah dihancurkan oleh Romawi pada tahun 70 Masehi. Sisa kuil itu adalah tembok ratapan yang dianggap memiliki tingkat kesucian tinggi.

Pada status quo yang telah berlangsung selama puluhan tahun, orang-orang Yahudi dan nonmuslim lainnya tetap diizinkan mengunjungi kompleks di Yerusalem Timur itu di jam-jam tertentu. Tetapi mereka tidak diizinkan untuk berdoa ataupun menampilkan simbol-simbol keagamaan. Mereka hanya boleh datang sebagai turis.

Ya, berdasarkan perjanjian tahun 1967, beribadah di masjid Al Aqsa hanya diperbolehkan untuk umat Islam. Orang nonmuslim hanya diizinkan berkunjung ke kompleks tersebut. Aturan tersebut dibentuk di era Sultan Osman III, pada 1757. Aturan larangan Yahudi memasuki Al-Aqsa disebut sebagai Status Quo.

Aturan itu dipertegas oleh Kepala Rabbi Yerusalem. Sejak 1921, secara resmi orang Yahudi dilarang memasuki Bait Suci atau Al-Aqsa. Bagi umat Yahudi yang melanggar dekrit tersebut bisa dijatuhi kareth atau hukuman mati atas ketetapan surgawi.

Ucapan Ben-Gvir pun dikritik oleh beberapa kaum Yahudi Ortodoks. Mereka menganggap situs itu terlalu suci untuk dimasuk orang Yahudi. Bahkan, menurut para rabi, orang Yahudi dilarang memasuki bagian mana pun dari Al Aqsa karena kesuciannya.

Tetapi Ben-Gvir melanggar seruan para rabi itu dalam beberapa tahun terakhir. Tindakan itu memicu konfrontasi dengan warga Palestina. Sejak menjabat pada Desember 2022, ia telah mengunjungi kawasan Al Aqsa setidaknya enam kali dan itu menimbulkan banyak kecaman.

Beberapa pejabat Israel juga mengecam Ben-Gvir dan terdapat sebuah pernyataan dari kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang menyatakan tidak ada perubahan pada kebijakan di Al Aqsa.

"Menantang status quo di Temple Mount adalah tindakan yang berbahaya, tidak perlu, dan tidak bertanggung jawab," kata Menteri Pertahanan Yoav Gallant di X.

"Tindakan Ben-Gvir membahayakan keamanan nasional Negara Israel," imbuh pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, di X.

Sementara itu, juru bicara kepresidenan Palestina Nabil Abu Rudeineh memperingatkan bahwa kompleks Al-Aqsa adalah situs suci yang berharga dan akan mereka pertahankan.

"Al Aqsa dan tempat-tempat suci merupakan garis merah yang tidak akan kami izinkan untuk disentuh sama sekali," ujar Nabil.


(wkn/fem)

Read Entire Article