Mengenal Bali dari Sisi Pulau Seribu Pura

3 weeks ago 14
StarJudi
WinJudi
StarJudi
WinJudi
StarJudi winjudi slot
winjudi
Terkuak Bagaimana Cara Pengemudi Ojek Online Mendapatkan Jutaan Setiap Harinya! Cuma Server Thailand yang Bisa Begini?
3 Racikan Super!! Inilah Kisah Pak Gito Supir Gocar yang Berhasil Merubah Nasibnya
Admin Kim Dari Server Thailand: Jangan Pernah Bosen Main di Mahjong Ways, Besok Pasti Menang, Kami Kasih Garansi! Cek Polanya Disini
Beginilah Nasib Pegawai PPSU Setelah Mendaftar di Server Thailand Main Receh Dapat Jepe Juataan
Cuma Disini Dapat Akun Server Thailand Garansi Tarif Murah, Yang Lebih Mahal? Banyak!
Epic Comeback Mahjong Ways Nekat Pakai Bet Gede Main Di Server Thailand
Main Slot Kakek Zeus Di Server Thailand Modal 30K Maxwin 2 Juta
Paling Viral! Server Thailand Kasih Bocoran Tarif Paling Murah, Ojek Online Kembali Berjaya?
Pola Mahjong Hari Ini ! Main Cuma 1 Menit Profit 5,6 Juta
Slot Vivoslot: Slot Online yang Pernah Berjaya Pada Masanya: Game Roma Apa Kabarnya? Bisa Demo?
Starlight Princess x1000: Cerita Sukses Master Jul yang Menang Ratusan Juta Karena Bermain PG Soft
Bagaimana Rahasia yang Terdapat Pada RTP Game Server Thailand yang Tinggi dan Apakah Akan Memunculkan Menang Paus untuk Keuntungan Maksimal?
Efek Samping Dari Bermain Mahjong Ways Tanpa Menggunakan Pola Gacor Terbaru: Bersiaplah Rungkad Jika Tanpa Pola!
Menggemparkan Admin Server Thailand: 3 Trik Menang Besar di Mahjong Ways yang Diviralkan oleh Bang Boro di Media Sosial
3 Shio Ini Akan Mendapatkan Rezeki yang Berlimpah, Cek Disini Cara Menang Besar di Sugar Rush

Jakarta -

Bali dikenal dengan sebutan Pulau Dewata, Pulau Seribu Pura. Seni dan ritual upacara adat Bali menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung.

Hal ini semakin menambah kekayaan khasanah pariwisata di Bali dan semakin mengukuhkan Bali sebagai salah satu daerah tujuan pariwisata internasional.

Mayoritas masyarakat Bali yang menganut agama Hindu Bali. Sebagian besar hidupnya didedikasikan dalam upacara adat yang bertujuan untuk memelihara keharmonisan di dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal tersebut yang menjadi alasan banyaknya jumlah pura di Bali. Pura dikelompokkan menjadi 4 jenis yakni Pura Dang Kahyangan Jagat, Pura Kahyangan Tiga, Pura Swagina, dan Pura Kawitan.

Salah satu pura kawitan yang kental akan sejarah dan lingkungan asrinya ialah Pura Tirta Harum. Pura Tirta Harum merupakan Pura Kawitan Satria Taman Bali Mahagotra Tirta Harum, terletak di Desa Tegalwangi, Nyalian, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung.

Pura ini berjarak sekitar 34,9 km dari Kota Denpasar yang dapat ditempuh selama 1 jam 8 menit. Pura ini mudah untuk dikunjungi baik menggunakan roda dua maupun roda empat.

Pura Tirta Harum

Namun, kendaraan tersebut hanya dapat mengantarkan kita sampai ke gerbang awal perjuangan. Hal itu dikarenakan Pura Tirta Harum berada di kawasan hutan tepi jurang tukad melangit yang hanya dapat diakses dengan berjalan kaki.

Ada dua pilihan rute, yakni dari Desa Tamanbali dan dari Desa Nyalian. Jika dimulai dari Desa Tamanbali, Anda akan menemukan pura lain bernama Pura Jro Puri.

Undakan tangga yang diselimuti oleh hijaunya pemandangan sekitar dapat menghilangkan rasa lelah.

Selama perjalanan Anda juga akan terhibur oleh kicauan burung yang silih berganti. Selain itu, terdapat pula suara gemuruh dari air jernih tukad melangit yang menjadi pemisah Kabupaten Bangli dan Klungkung.

Ketika akan sampai di Pura Tirta Harum, Anda harus melewati jembatan yang terhubung di atas sungai tukad melangit. Struktur tata letak dan ruang Pura Tirta Harum menggunakan konsep Tri Mandala, yakni Nista Mandala, Madya Mandala, dan Utamaning Mandala.

Nista Mandala atau Jaba Sisi merupakan area terluar Pura Tirta Harum yang terdapat beberapa pelinggih. Pelinggih pertama yakni Pelinggih Pengulun Tukad, Pelinggih Melanting, selanjutnya Pelinggih Penglukatan.

Selain pelinggih, pada area Jaba Sisi terdapat pula beberapa sumber mata air yang berasal dari celah-celah pada dinding bebatuan. Bangunan suci yang terdapat pada Jaba Sisi adalah Bale Bengong sebagai tempat beristirahat atau berkumpul krama kawitan.

Area Madya Mandala atau yang dikenal sebagai Jaba Tengah, terdapat beberapa pelinggih diantaranya, Pelinggih Lebuh, Bale Gendongan atau Bale Kulkul.

Selain itu, terdapat pula beberapa bangunan suci untuk tempat pertemuan atau berkumpul pengempon pura, pemangku, beserta krama kawitan yakni Gedong Pesamuan dan Bale Pesantian.

Di sisi lain, ada Bale Wastra pada area ini. Tak lupa, terdapat Pelinggih Apit Lawang dan Candi Bentar sebagai penanda untuk masuk ke area Utamaning Mandala.

Pada area Utamaning Mandala atau Jeroan, karena area ini merupakan pusat dari Pura Tirta Harum. Pelinggih utama yang terdapat pada Utamaning Mandala adalah Gedong Tirta, yang merupakan Pelinggih Piteken atau tempat asal mula munculnya mata air suci di Pura Tirta Harum.

Selanjutnya, ada Pelinggih Pepelik Panca Rsi. Berikutnya, terdapat Pelinggih Taman Tirta. Ada yang unik dari Pelinggih Taman Tirta, yang mana pada pinggiran atau dindingnya terdapat relief yang menceritakan kisah sejarah dari berdirinya Pura Tirta Harum sekaligus cikal bakal terciptanya kerajaan-kerajaan di Kabupaten Bangli.

Pelinggih lain

Pelinggih lainnya hampir serupa dengan pura umumnya yakni, terdapat Padmasana, Pelinggih Meru Tumpang Tiga, Pelinggih Ngelurah, Pelinggih Panggungan dan Pelinggih Dasar.

Di sisi lain, terdapat pula beberapa Pelinggih pesimpangan seperti Pelinggih Pesimpangan Ulun Danu, Pelinggih Pesimpangan Semeru. Selain pelinggih terdapat juga beberapa bangunan suci di area Utamaning Mandala, yakni Bale Pepelik (Pelinggih Pengaruman), Bale Peselang, Bale Piyasan, dan Bale Pawedan Alit.

Berawal dari kedatangan Dang Hyang Subali dan Dang Hyang Jaya Rembat ke Bali tahun 1350 sebagai Bhagawanta mendampingi Shri Kresna Kepakisan sebagai Adipati pemimpin Bali setelah penundukan Bali tahun 1343.

Dang Hyang Subali menurunkan seorang putri bernama Ni Dewi Njung Asti yang kelahirannya dikaitkan dengan mata air suci di tepi jurang Tukad Melangit yang dikenal dengan nama Tirta Harum.

Kedatangan Shri Wijaya Rajasa tahun 1380 sangatlah strategis mengingat beliau adalah Raja Kedaton Timur Majapahit sekaligus adalah raja dari tiga Kerajaan bawahan Majapahit yaitu Kerajaan Daha, Keling dan Wengker.

Di Bali Shri Wijaya Rajasa dikenal dengan sebutan Shri Aji Wengker atau Dalem Keling berpesraman di sebelah Timur Laut Kerajaan Samprangan di sebuah Jero Agung Guliang peninggalan Dang Hyang Subali yang sekarang dikenal dengan nama Pura Dalem Tengaling.

Kehadiran Shri Wijaya Rajasa di Jero Agung Guliang telah mempertemukan beliau dengan Putri Dang Hyang Subali, Ni Dewi Njung Asti. Pertemuan ini melahirkan Sang Angga Tirta.

Keturunan Sang Angga Tirta inilah seterusnya menjadi cikal bakal Wamsakarta Satrya Taman Bali. Penyebaran pratisentana Satrya Taman Bali dengan beragam soroh dan dadia pada tahun 1995 sepakat membentuk paiketan pasemetonan yang dikenal dengan nama Pasemetonan Maha Gotra Tirta Harum (MGTH).

Piodalan Pura Tirta Harum dilaksanakan pada Anggarkasih Juluwangi.

---

Yuk ikut menjelajah keindahan Sumenep dengan mengirim cerita perjalanan kamu. Klik di sini.

Read Entire Article