Modulu Dulu dan Maestro Ranta di Negeri 1000 Megalitikum

3 weeks ago 9
StarJudi
WinJudi
StarJudi
WinJudi
StarJudi winjudi slot
winjudi
Terkuak Bagaimana Cara Pengemudi Ojek Online Mendapatkan Jutaan Setiap Harinya! Cuma Server Thailand yang Bisa Begini?
3 Racikan Super!! Inilah Kisah Pak Gito Supir Gocar yang Berhasil Merubah Nasibnya
Admin Kim Dari Server Thailand: Jangan Pernah Bosen Main di Mahjong Ways, Besok Pasti Menang, Kami Kasih Garansi! Cek Polanya Disini
Beginilah Nasib Pegawai PPSU Setelah Mendaftar di Server Thailand Main Receh Dapat Jepe Juataan
Cuma Disini Dapat Akun Server Thailand Garansi Tarif Murah, Yang Lebih Mahal? Banyak!
Epic Comeback Mahjong Ways Nekat Pakai Bet Gede Main Di Server Thailand
Main Slot Kakek Zeus Di Server Thailand Modal 30K Maxwin 2 Juta
Paling Viral! Server Thailand Kasih Bocoran Tarif Paling Murah, Ojek Online Kembali Berjaya?
Pola Mahjong Hari Ini ! Main Cuma 1 Menit Profit 5,6 Juta
Slot Vivoslot: Slot Online yang Pernah Berjaya Pada Masanya: Game Roma Apa Kabarnya? Bisa Demo?
Starlight Princess x1000: Cerita Sukses Master Jul yang Menang Ratusan Juta Karena Bermain PG Soft
Bagaimana Rahasia yang Terdapat Pada RTP Game Server Thailand yang Tinggi dan Apakah Akan Memunculkan Menang Paus untuk Keuntungan Maksimal?
Efek Samping Dari Bermain Mahjong Ways Tanpa Menggunakan Pola Gacor Terbaru: Bersiaplah Rungkad Jika Tanpa Pola!
Menggemparkan Admin Server Thailand: 3 Trik Menang Besar di Mahjong Ways yang Diviralkan oleh Bang Boro di Media Sosial
3 Shio Ini Akan Mendapatkan Rezeki yang Berlimpah, Cek Disini Cara Menang Besar di Sugar Rush

Jakarta -

Di malam dengan langit bertabur bintang, warga Lembah Bada berjalan di atas aspal tidak sepenuhnya rata. Pelan tapi pasti, kelompok itu menuju balai desa.

Mereka berjalan sambil membawa tas tentengan. Berbagai lauk-pauk ada di dalam tentengan itu. Kompak merayakan acara modulu.

Dalam bahasa Bada, modulu dulu berarti makan sedaun. Ya, mereka, warga di Lembah Bada, Kecamatan Lore Selatan, Poso Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, itu membawa makanan dari rumah masing-masing untuk disantap bersama di balai desa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka duduk melingkar dan membuka tentengan berisi berbagai lauk-pauk. Sekitar empat sampai enam orang dalam satu lingkaran makanan yang beralaskan daun asli yang tumbuh di lembah Bada.

Mereka duduk dengan khidmat sebelum acara makan dimulai.

Sebuah pengalaman yang amat berharga bagi kami bisa bergabung dalam modulu dulu sebelum menjelajah lebih jauh ke negeri 1000 megalitikum di Lembah Bada itu.

Tradisi makan bersama itu merupakan tradisi tua. Tradisi itu sudah ada sejak zaman dahulu kala, saat masyarakat Bada masih hidup nomaden. Bukan hanya mempertahankan tradisi, modulu merupakan tradisi untuk mewujudkan rasa syukur atas hasil panen bumi serta sebagai bentuk menyambut tamu istimewa yang datang.

Di modulu dulu agenda bukan hanya makan bersama. Kadang kala, diselipkan pula pengumuman penting, pentas seni, doa bersama, hingga keakraban sesama warga. Di acara ini juga, saya bertemu dengan sang maestro dari Lembah Bada. Maestro Ranta.

Maestro Ranta yang Mendunia

Maestro Ranta itu bernama Antonius Taula. Dia hadir lengkap dengan pakaian adat waru ada tomoane yang merupakan pakaian adat untuk para pria dari kulit kayu.

Pakaian dari kulit kayu ini bagi masyarakat Bada disebut Ranta. Proses pembuatan Ranta memerlukan waktu yang cukup lama, mulai dari pemilihan jenis kulit kayu yang biasanya menggunakan pohon beringin dengan selalu memperhatikan kelestarian lingkungan, hingga penggunaan alat pemukul, penghalus dan penenun yang semuanya masih dilakukan secara tradisional.

Satu set pakaian adat bisa memakan waktu 15-90 hari, tergantung tingkat kesulitan, motif dan warna yang diinginkan. Pastinya hasilnya benar-benar menakjubkan sekaligus bernilai seni tinggi.

Selain pakaian adat, ketika berkunjung di galeri sang maestro Antonius Taula yang diberi nama Ranta Lore juga bisa dilihat karya menarik lainnya seperti berbagai lukisan hewan endemik Lore Lindu, peta lembah Bada, dan motif-motif flora yang terus dikembangkan sebagai bentuk pelestarian budaya Ranta.

Kecintaan akan pelestarian seni Ranta, membuat Antonius Taula mendapatkan penghargaan dari Kemendikbud sebagai Maestro Seni Tradisi kategori pelestari tahun 2018.

Namanya juga mendunia karena seni Ranta itu.

Menjelajah Masa lalu di Negeri 1000 Megalitikum

Budaya dan maestro itu baru sebagian kecil kekayaan Lembah Bada. Selain itu, ada pul keindahan alam dan peninggalan megalit yang ada di Lembah Bada.

Berkunjung ke sini, dTraveler akan dimanjakan dengan banyaknya megalit yang ada. Megalit merupakan batu besar yang digunakan untuk mendirikan suatu bangunan atau monumen prasejarah lainnya. Megalitikum berasal dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu mega dan lithos. Kata mega berarti besar, sedangkan lithos berarti batu.

Kebayang kan, kala memasuki salah satu desa, dTraveler langsung melihat salah satu megalit di tengah-tengah persimpangan jalan.

Bukan cuma itu, bahkan di pekarangan rumah warga juga banyak peninggalan megalitik lainnya. Salah satu paling menarik perhatian adalah Megalitik Palindo yang artinya sang penghibur dan berlokasi di Pada Sepe.

Megalitik Palindo memiliki tinggi 4,5 meter dengan ukiran tubuh oval, mata bulat dan hidung besar memanjang ke bawah. Pahatan mulut membentuk senyuman melengkapi desain epic dari batuan megalitik ini.

Saat disentuh, tekstur ukiran halus terasa di permukaan patung. Menariknya lagi, megalitik Palindo yang menghadap ke barat dengan posisi miring, sedikit menyimpang ke Selatan, 5 derajat.

Oh iya, sekadar informasi saja nih buat para dTraveler kalau Megalitik Palindo ini merupakan salah satu dari 35 situs dan 186 buah peninggalan arkeologi yang sudah diidentifikasi oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo di lembah Bada.

Selain itu, ada juga arca Bewa, Tarairoe, Loga, Watu Oboka, Tinoe, Tantaduo, Topaturu, Oba, Mpeime, Halubike, Suso, Maturu serta peninggalan lainnya yang belum teridentifikasi. Makanya tidak heran jika lembah ini disebut sebagai negeri 1000 Megalitikum, karena saking banyaknya peninggalan arkeologi.

Next Stop dan Bucket List

Setelah menjelajahi negeri 1000 megalitikum lembah Bada yang penuh dengan pesona, budaya dan peninggalan arkeologinya kini saatnya kita menjelajah destinasi lain.

Berharap sih bisa berkunjung ke Sumenep yang memiliki Gili Iyang sebagai Gili yang kaya oksigen dan memperpanjang umur serta menjelajah desa wisata keris Aeng Tong Tong. Pasti seru sekaligus memenuhi bucket list destinasi wisata unik yang wajib dikunjungi di Indonesia.

Read Entire Article