Tahu Nggak, Rumah Ibu Bung Karno Ada di Bali Utara

1 month ago 21
StarJudi
WinJudi
StarJudi
WinJudi
StarJudi winjudi slot
winjudi
Terkuak Bagaimana Cara Pengemudi Ojek Online Mendapatkan Jutaan Setiap Harinya! Cuma Server Thailand yang Bisa Begini?
3 Racikan Super!! Inilah Kisah Pak Gito Supir Gocar yang Berhasil Merubah Nasibnya
Admin Kim Dari Server Thailand: Jangan Pernah Bosen Main di Mahjong Ways, Besok Pasti Menang, Kami Kasih Garansi! Cek Polanya Disini
Beginilah Nasib Pegawai PPSU Setelah Mendaftar di Server Thailand Main Receh Dapat Jepe Juataan
Cuma Disini Dapat Akun Server Thailand Garansi Tarif Murah, Yang Lebih Mahal? Banyak!
Epic Comeback Mahjong Ways Nekat Pakai Bet Gede Main Di Server Thailand
Main Slot Kakek Zeus Di Server Thailand Modal 30K Maxwin 2 Juta
Paling Viral! Server Thailand Kasih Bocoran Tarif Paling Murah, Ojek Online Kembali Berjaya?
Pola Mahjong Hari Ini ! Main Cuma 1 Menit Profit 5,6 Juta
Slot Vivoslot: Slot Online yang Pernah Berjaya Pada Masanya: Game Roma Apa Kabarnya? Bisa Demo?
Starlight Princess x1000: Cerita Sukses Master Jul yang Menang Ratusan Juta Karena Bermain PG Soft
Bagaimana Rahasia yang Terdapat Pada RTP Game Server Thailand yang Tinggi dan Apakah Akan Memunculkan Menang Paus untuk Keuntungan Maksimal?
Efek Samping Dari Bermain Mahjong Ways Tanpa Menggunakan Pola Gacor Terbaru: Bersiaplah Rungkad Jika Tanpa Pola!
Menggemparkan Admin Server Thailand: 3 Trik Menang Besar di Mahjong Ways yang Diviralkan oleh Bang Boro di Media Sosial
3 Shio Ini Akan Mendapatkan Rezeki yang Berlimpah, Cek Disini Cara Menang Besar di Sugar Rush

Jakarta -

Mungkin tak banyak orang tahu, jika ibu presiden pertama RI, Bung Karno berada di Bali. Rumah kecil itu sekarang telah menjadi cagar budaya.

Ibu Sukarno, Ni Nyoman Rai Serimben, berasal dari Buleleng, tepatnya berada di Dusun Bale Agung, Desa Paket Agung. detikcom berkesempatan datang ke kawasan Soekarno Heritage dan bertemu dengan Made.

Dia mengatakan di kawasan itu terdapat beberapa keluarga yang hidup seperti biasanya. Tidak ada pengamanan khusus atau larangan masuk kawasan cagar budaya ini. Namun, kawasan Soekarno Heritage tidak dibuka untuk umum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andai traveler ingin datang, harus ada pemberitahuan sebelumnya.

Cagar Budaya, Rumah Ibunya Bung Karno, Ni Nyoman Rai Serimben di BulelengCagar Budaya, Rumah Ibunya Bung Karno, Ni Nyoman Rai Serimben di Buleleng (Syanti Mustika/detikcom)

Sembari berkeliling, detikcom melihat beberapa rumah dan penghuninya saling bercengkrama. Juga terdapat lumbung padi yang masih berdiri kokoh dan digunakan masyarakat untuk menyimpan di musim panen.

Terlihat sebuah rumah panggung, yang dikatakan sebagai rumah tinggalnya kakek Soekarno yaitu Nyoman Pasek bersama istrinya Ni Made Liran, serta Made Pasek dan Nyoman Rai Srimben.

Naik ke rumah ini, kita bisa melihat silsilah lengkap dari keluarga ibunya Bung Karno. Terdapat sebuah papan yang menampilkan foto dan pohon silsilah keluarga mereka.

Di dinding-dinding rumah juga terpampang foto-foto Bung Karno bersama ibunya. Traveler juga bisa melihat patung Ni Nyoman Rai Serimben dengan pose duduk. Patung ini posisinya dekat dinding, namun berada di tengah-tengah.

Cagar Budaya, Rumah Ibunya Bung Karno, Ni Nyoman Rai Serimben di BulelengCagar Budaya, Rumah Ibunya Bung Karno, Ni Nyoman Rai Serimben di Buleleng (Syanti Mustika/detikcom)

Made pun menceritakan asal mula pertemuan ibu Bung Karno dengan ayahnya. Berasal dari keluarga beradat dan mengurus keagamaan, Serimben tak bisa sembarangan menikah. Sebagaimana adat Bali, tak boleh orang luar Bali mempersunting dirinya.

Rai Serimben di mata masyarakat sekitar dikenal sebagai wanita santun, gemar menari, dan punya keahlian menenun. Rai Serimben merupakan anak kedua dari pasangan I Nyoman Pasek dan Ni Made Liran. Diperkirakan ibunda Bung Karno itu lahir sekitar tahun 1881.

Pertemuan kedua orang tua Bung Karno

Singkat cerita, pada tahun 1890, Nyoman Rai Serimben bertemu dengan Raden Soekeni Sosrodiharjo, yang dia saat itu ditugaskan sebagai guru di Sekolah Rakyat (SR) 1 Singaraja (kini SDN 1 Paket Agung) oleh pemerintahan kolonial. Dia jatuh hati melihat Serimben menari.

" Dia jatuh cinta pada Serimben saat melihat Serimben menari rejang di Pura Bale Agung, tepat saat umanis galungan. Namun, mereka berdua sadar ada adat yang tidak bisa dilawan," kata Made.

Lanjutnya, dua sijoli yang dimabuk cinta ini memutuskan untuk kawin lari. Tindakan Serimben ini sudah jelas melanggar aturan Bale Agung dimana tidak boleh menikah dengan 'orang luar'.

Dikutip dari website Kemendikbud, pernikahan itu pun menyebabkan Raden Sukemi harus menjalani persidangan.

Pemerintah Belanda menganggap Sukemi menyebabkan kegaduhan di masyarakat, kegelisahan para tokoh, dan kekacauan pada sistem tatanan adat di Bale Agung. Dia dijatuhi sanksi denda sebesar 40 ringgit dan denda itu akhirnya dibayar Nyoman Rai Serimben dengan perhiasan yang ia miliki.

Cagar Budaya, Rumah Ibunya Bung Karno, Ni Nyoman Rai Serimben di BulelengCagar Budaya, Rumah Ibunya Bung Karno, Ni Nyoman Rai Serimben di Buleleng Foto: (Syanti Mustika/detikcom)

Sejak kawin lari, Serimben pun tak pernah pulang ke rumah gadisnya di perbekelan Bale Agung. Soekeni dan Serimben akhirnya tinggal di wilayah perbekelan Banjar Paketan tepatnya di rumah Pan Sedana Mertia.

Rumah yang ditinggali Soekeni dan Serimben sempat roboh karena usianya yang sudah terlampau tua. Namun rumah itu kembali dibangun dalam bentuk yang persis sama, hanya bahan bangunannya yang berbeda.

Semasa tinggal di rumah tersebut, Nyoman Rai Serimben melahirkan anak pertamanya, yakni Soekarmini. Raden Soekeni Sosrodiharjo, Nyoman Rai Serimben, dan Soekarmini akhirnya pindah ke Surabaya pada tahun 1900. Hingga akhirnya ia melahirkan Sukarno pada 6 Juni 1901.

Serimben pun tak pernah kembali lagi ke rumah gadisnya hingga mangkat pada Jumat Kliwon, 12 September 1958.

Megawati dan Puan Maharani pernah berkunjung

Made juga mengatakan putrinya Bung Karno, Megawati pernah datang ke rumah neneknya ini, Begitu juga Puan Maharani.

"Dulu. Sudah lama sekali Megawati datang ke sini. Puan juga pernah datang," kata Made.


(sym/fem)

Read Entire Article