Gangguan Mental yang Bisa Terjadi pada Lansia, Demensia hingga Skizofrenia

23 hours ago 5
Jakarta -

Populasi dunia menua dengan cepat. Pada tahun 2020, 1 miliar orang di dunia berusia 60 tahun ke atas. Angka tersebut akan meningkat menjadi 1,4 miliar pada tahun 2030, mewakili satu dari enam orang di dunia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi di tahun 2050, jumlah orang berusia 60 tahun ke atas akan berlipat ganda menjadi 2,1 miliar. Jumlah orang berusia 80 tahun ke atas diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat antara tahun 2020 dan 2050 menjadi 426 juta.

Meskipun sebagian besar memiliki kesehatan yang baik, banyak lansia yang berisiko mengalami kondisi kesehatan mental seperti depresi dan gangguan kecemasan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada usia lanjut, kesehatan mental dibentuk tidak hanya oleh lingkungan fisik dan sosial, tetapi juga oleh dampak kumulatif dari pengalaman hidup sebelumnya dan pemicu stres spesifik yang berkaitan dengan penuaan. Paparan terhadap kesulitan, penurunan kapasitas intrinsik yang signifikan, dan penurunan kemampuan fungsional, semuanya dapat mengakibatkan tekanan psikologis.

Masalah kesehatan mental lansia

1. Demensia

Sebagaimana dijelaskan oleh National Institute on Aging, demensia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan hilangnya fungsi kognitif dan kemampuan perilaku secara umum. Dari kemampuan mengingat dan berbahasa hingga pemecahan masalah dan pengaturan emosi, demensia memengaruhi hampir setiap aspek kehidupan seseorang. Intervensi dini adalah salah satu kunci untuk mengelola kondisi ini secara efektif.

2. Alzheimer

Dikutip dari Mayo Clinic, Alzheimer adalah gangguan yang mengakibatkan sel-sel otak secara bertahap mengalami degradasi dan penyusutan. Kondisi ini semakin memburuk. Meskipun saat ini belum ada obat untuk Alzheimer, terdapat banyak program perawatan berbeda yang tersedia untuk mengelola dan meringankan kondisi tersebut.

3. Kecemasan

Kecemasan pada lansia adalah kondisi umum yang berpotensi melumpuhkan, ditandai dengan kekhawatiran dan ketakutan yang berlebihan, serta gejala fisik seperti detak jantung cepat, ketegangan otot, dan gangguan tidur.

Penyebabnya dapat mencakup peristiwa kehidupan yang penuh tekanan, masalah kesehatan kronis, efek samping obat, dan kerugian yang terkait dengan penuaan, seperti hilangnya kemandirian atau keamanan finansial.

4. Fobia Sosial

Tidak jarang lansia mengalami fobia sosial yang parah. Faktanya, kondisi seperti ini memengaruhi orang-orang yang mungkin belum pernah mengalami masalah sosial sebelumnya ketika mereka masih muda. Khususnya, fobia sosial terkadang bisa menjadi gejala dari masalah kesehatan mental lain yang mendasarinya.

5. Gangguan Bipolar

National Institute of Mental Health menjelaskan bipolar adalah masalah kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati dan tingkat energi seseorang yang tidak biasa. Gangguan ini terkadang disebut sebagai penyakit "manik-depresif". Jika orang tua yang lanjut usia menunjukkan tanda-tanda gangguan bipolar, keluarga harus segera menghubungi tenaga medis profesional.

6. Gangguan Makan

Meskipun gangguan makan sering dikaitkan dengan remaja, kondisi ini sebenarnya lebih umum didiagnosis pada lansia. Karena berbagai alasan, lansia dapat mengalami masalah makan, bisa jadi merupakan tanda masalah kesehatan mental lainnya, seperti depresi atau kecemasan, atau bisa juga merupakan gejala masalah fisik, seperti mual.

7. Skizofrenia

Skizofrenia dapat muncul pertama kali di usia lanjut (skizofrenia onset lanjut) atau menjadi kondisi seumur hidup yang berlanjut hingga usia lanjut. Meskipun gejala seperti halusinasi dan delusi umum terjadi, lansia juga dapat menunjukkan peningkatan kecemasan, depresi, dan masalah kognitif seperti mudah lupa.

Simak Video "Video: Kriteria Obat untuk Gangguan Mental"
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)


Read Entire Article