Seorang dokter di Bandung Barat baru-baru ini viral setelah mengunggah pengalamannya menangani pasien muda yang terlalu sering makan seblak di Tiktok miliknya. Pasien perempuan berusia 21 tahun itu mengaku rutin menyantap seblak setiap hari, bahkan bisa sampai dua kali sehari, sementara nasi hanya dimakan sekali atau kadang tidak sama sekali. Kondisi ini membuatnya mengalami keluhan demam, mual, muntah, nyeri perut, hingga kehilangan nafsu makan.
Dalam unggahan TikTok yang ramai dibicarakan, dokter umum bernama dr Mariska Haris tersebut mengatakan pasien akhirnya didiagnosis mengalami gastritis erosif alias peradangan pada lambung. Ia menjalani observasi selama 14 jam sebelum akhirnya diperbolehkan pulang dalam kondisi membaik. Kisah ini kemudian menuai perhatian warganet, apalagi dr Mariska menyinggung risiko stunting bila pola makan tak seimbang terus dibiarkan.
"Speechless saya.. Pantes anak2 Indonesia byk yg stunting, kalo calon ibunya modelnya kaya gini semua," tulis dr Mariska Haris dalam unggahan di akun TikTok miliknya tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seblak dan Nutrisinya
Seblak adalah hidangan khas Sunda yang terdiri dari kerupuk yang direbus dan dimasak dengan rempah kencur dan bumbu lainnya yang identik dengan rasa pedas. Umumnya, seblak juga sering ditambah topping telur, bakso, sosis, atau sayuran.
Secara gizi, satu porsi seblak (200 gram) mengandung :
- Energi: sekitar 262 kkal
- Karbohidrat: 31,15 gram
- Lemak: 13,31 gram
- Protein: 8,15 gram
- Kolesterol: 121 mg
- Natrium: 551 mg
Kandungan nutrisi dan kalori pada seblak tergantung isi atau topping yang digunakan.
Apa yang Bikin Seblak Tidak Sehat?
Selama dikonsumsi dalam porsi sewajarnya, seblak relatif aman-aman saja bagi kesehatan. Seblak baru akan jadi masalah ketika porsinya berlebihan, karena di dalamnya ada kandungan sebagai berikut.
Kolesterol
Kolesterol adalah senyawa yang terkandung dalam makanan dan tubuh manusia. Tubuh membutuhkan kolesterol untuk berbagai fungsi tubuh, termasuk metabolisme dan produksi hormon. Asupan kolesterol yang berlebihan bisa menyebabkan berbagai penyakit kardiovaskular jika tidak dikontrol dengan baik.
Dikutip dari Jurnal Ilmu Kesehatan Umum, jika dijumlahkan kolesterol yang terkandung di dalam satu mangkuk seblak yang berisi berbagai topping bahkan dapat mencapai 300 mg.
Natrium
Seblak sering menggunakan MSG (Mono Sodium Glutamat), frozen food dan ultra prossesed food yang tinggi kandungan natrium. Selain itu, menurut pakar gizi komunitas dr Tan Shot Yen bahan utama seblak, yaitu kerupuk juga mengandung natrium yang tinggi. Padahal, Angka Kecukupan Gizi (AKG) natrium untuk orang dewasa hanya 1.500 mg per hari.
Menurut Jurnal Ilmiah Kesehatan, konsumsi natrium yang berlebih dapat berdampak buruk bagi kesehatan dengan meningkatkan risiko penyakit hipertensi.
Kalori
Spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno, SpPD mengatakan bahwa seblak umumnya mengandung kalori yang tinggi. Pembatasan asupan kalori per hari diperlukan agar terhindar dari risiko obesitas.
Penggunaan bumbu pedas yang berlebihan dalam seblak juga dapat menyebabkan seseorang mengalami gastritis erosif (pedarangan lapisan lambung).
"Makan seblak yang berlebihan memang bisa menyebabkan seseorang mengalami gastritis erosive" tutur dr Aru Ariadno, SpPD saat dihubungi detikcom, Kamis (4/8).
Kaitan Seblak dengan Stunting
Pernyataan dr Mariska Haris di dalam unggahan di akun Tiktoknya yang menyebutkan mengenai banyaknya anak Indonesia yang stunting jika calon ibunya sering makan seblak tiap hari ternyata berkaitan dengan kurangnya pengetahuan calon ibu mengenai asupan gizi yang seimbang. Kurangnya pengetahuan pasien 21 tahun tersebut ditandai dengan jawabannya ketika ditanyai riwayat makan yaitu makan seblak tiap hari, sehari dua kali, dan kadang tidak makan nasi sama sekali.
Konsumsi seblak tiap hari manandakan asupan gizi tidak seimbang sehingga kebutuhan gizinya tidak terpenuhi, salah satunya adalah kebutuhan zat besi yang berfungsi dalam pembentukan sel darah merah. Sel darah merah dibutuhkan tubuh untuk mengangkut oksigen dari paru-paru dan zat gizi dari usus ke seluruh tubuh.
Kebutuhan zat besi bagi wanita lebih tinggi dari laki-laki, yaitu sebanyak 18 mg per hari. Hal ini dikarenakan wanita mengalami menstruasi. Sehingga wanita lebih berisiko terkena anemia.
Kekurangan asupan zat besi yang berlanjut terus menerus dapat menyebabkan anemia. Jika tidak diatasi, dapat berlanjut menjadi anemia kehamilan. Ketika ibu yang sedang hamil mengalami anemia, sel darah merah yang ada di dalam tubuh sedikit sehingga oksigen dan zat gizi dibawa ke janin juga lebih sedikit. Hal ini berdampak pada pertumbuhan janin, berat lahir rendah, dan gangguan perkembangan yang akhirnya berisiko tinggi mengalami stunting.
Simak Video "Video: Protein Hewani Jadi Kunci Penanganan Stunting"
[Gambas:Video 20detik]
(mal/up)
Darurat Seblak
8 Konten
Sudah banyak yang bilang, seblak bukan makanan yang kaya nutrisi. Tapi kalau mengaitkannya dengan risiko kesehatan yang lebih serius seperti malnutrisi, too much nggak sih? Ternyata nggak juga lho.