Ini Minuman Panjang Umur dari Pakar Gizi Jepang, Simpel Banget!

1 day ago 22

Jakarta -

Michiko Tomioka, MBA, RDN, nutrisionis sekaligus pakar panjang umur asal Nara, Jepang, membagikan rahasia minuman yang kerap dikonsumsi masyarakat Jepang untuk menunjang umur panjang.

"Matcha adalah minuman nomor satu saya untuk meningkatkan umur panjang, dan saya meminumnya setiap hari," jelas Michiko, dikutip dari CNBC.

Sejak kecil, Michiko tumbuh di lingkungan ladang teh hijau di Nara, Jepang, sehingga matcha menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupannya. Pada masa remaja, ia mulai mendalami seni upacara minum teh tradisional Jepang (Chado), bahkan berkesempatan berlatih langsung bersama guru teh di Kyoto.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga kini, meski menetap di New York, ia tetap konsisten menjalankan praktik Chado yang diyakininya mampu menghadirkan ketenangan sekaligus memperkuat rasa kebersamaan.

Bagi Michiko, matcha bukan sekadar minuman, melainkan warisan budaya yang sarat makna. Tradisi ini diwariskan oleh para tetua dalam keluarganya, bibi berusia 99 tahun dan mentornya yang berusia 98 tahun masih rutin membuat matcha hingga sekarang.

Ia bahkan mewarisi mangkuk serta peralatan teh yang mereka gunakan. Tak mengherankan jika matcha menjadi minuman utama yang diandalkannya untuk menjaga kesehatan dan mendukung umur panjang.

Manfaat kesehatan matcha

Matcha sendiri kaya akan vitamin A, C, K, serat, protein, serta asam amino l-theanine yang mendukung kualitas tidur, mengurangi stres, dan meningkatkan fungsi kognitif. Kandungan polifenol seperti epigallocatechin gallate (EGCG) berperan sebagai antioksidan yang dapat membantu melawan peradangan,

Penelitian juga menunjukkan matcha dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan dapat meningkatkan kesehatan usus. Selain diminum langsung, matcha juga bisa diolah menjadi kue, cookies, mochi, hingga puding chia.

Hari Michiko selalu dimulai dengan doa, disertai semangkuk matcha yang ia persembahkan untuk leluhur. Setelah itu, ia menyiapkan semangkuk matcha untuk dirinya sendiri dan satu lagi untuk putranya sebelum berangkat bekerja sebagai terapis fisik. Bagi Michiko, ritual harian melakukan Chado ini menghadirkan ketenangan yang mendalam.

Berikut tahapan yang ia lakukan setiap hari

  • Merebus sekitar dua ons air.
  • Menuangkan setengah cangkir air panas ke dalam mangkuk, lalu mengaduknya dengan chasen (pengocok teh bambu) untuk memurnikan peralatan. Takayama, desa asalnya di Nara, memang terkenal sebagai penghasil chasen.
  • Menguras air dan mengelap peralatan dengan kain bersih atau tisu.
  • Mengukur dua gram bubuk matcha menggunakan chashaku (sendok bambu tradisional) dan meletakkannya di dasar mangkuk.
  • Perlahan menuangkan sekitar 60 ml air panas di atas bubuk, sembari menikmati aroma yang muncul.
  • Memegang mangkuk dengan hati-hati dan mengocok selama kurang lebih 20 detik dengan chasen yang tegak lurus. Baginya, momen ini adalah "hadiah Zen" yang memberi ketenangan.
  • Di musim panas, Michiko kerap memindahkan matcha yang sudah ia siapkan ke dalam termos portabel dan menambahkan setengah cangkir es serut. Minuman itu menjadi camilan segar dan menyegarkan untuk dibawa bepergian.

Ia juga menyarankan penggunaan chasen atau pengocok teh bambu, yang bisa ditemukan di toko bahan makanan Asia maupun secara daring.

Bagi pemula, Michiko merekomendasikan pengocok dapur kecil atau stoples kaca bertutup sebagai alternatif. Namun, ia menekankan untuk tidak menggunakan blender, karena bubuk matcha sangat halus dan mudah rusak teksturnya.

Setiap kali menyelesaikan rutinitas meditasi dengan matcha, Michiko selalu merasakan tubuh dan pikirannya lebih ringan.


(suc/suc)

Read Entire Article