
Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, mengapresiasi program Kota Masa Depan yang diluncurkan oleh Grab dengan berkolaborasi bersama OVO. Kali ini, program tersebut diselenggarakan di kota Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (2/6).
Bentuk apresiasi tersebut diungkap Maman dengan menyematkan pin kepada driver Grab sekaligus sebagai tanda dimulainya program tersebut yang akan berlangsung selama empat bulan ke depan.
“Program ini patut saya beri apresiasi sebab ini adalah akses untuk mempermudah masyarakat khususnya untuk pembiayaan,” jelas Maman.
Kota Masa Depan merupakan sebuah program untuk mendorong para UMKM dan pengusaha kreatif dengan memanfaatkan ekosistem Grab di kota-kota potensial. Selain kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, hingga Surabaya, kota-kota lain seperti Pontianak dinilai berhak untuk mendapatkan pengembangan usaha agar ekonominya terus bergerak melalui digitalisasi yang ada.

Nantinya, para UMKM didorong untuk memanfaatkan teknologi guna meningkatkan pendapatan mereka. Salah satu cara untuk meningkatkan omzet tersebut adalah dengan memanfaatkan ekosistem digital yang dimiliki Grab.
Dalam program Kota Masa Depan, Grab juga berkomitmen akan membuka peluang kepada para pekerja lepas dan perempuan. Grab juga berencana akan memberikan sebuah pelatihan yang akan disosialisasikan di kota Pontianak.
“Itu merupakan salah satu upaya agar membuka akses pasar pengusaha mikro kita, dengan menggeser dengan adanya program digital,” paparnya.
Hal menarik lainnya adalah penggantian kata “pelaku UMKM” menjadi “pengusaha UMKM” oleh Maman. Menurutnya, kata “pelaku” dinilai kurang pas untuk membersamain UMKM.
“Penyebutan penggunaan kata pelaku mengkritisi kata pelaku karena ndak nyaman, kita menyandingkan kata pelaku selalu identik dengan kriminal, nah sekarang UMKM kita sebutan dengan pengusaha UMKM,” pungkasnya.
Program Kota Masa Depan yang digagas Grab sudah ada sejak 2021, di mana ada lebih dari 26.000 UMKM sudah bergabung.